eQuator.co.id – Pontianak-RK. Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Pontianak, Sataruddin, SH, Jalan BLKI, Pontianak Tenggara ditembak tiga orang tak dikenal, Kamis (31/3) pukul 24.00.
Lampu jalan tepat di depan rumah legislator PDI Perjuangan itu pecah, setelah terdengar bunyi tembakan. Herman, petugas keamanan di rumah dinas Sataruddin menjadi saksi terror. Dia melihat tiga pria tak dikenal berhenti di depan rumah Ketua DPRD yang dijaganya tersebut. Tiga pria itu mengendarai satu unit sepeda motor. “Sebelumnya pecahnya kaca pelindung lampu, saya melihat mereka melintas di Jalan BLKI di ruas jalan depan rumah Pak Sataruddin,” ujar Herman kepada Rakyat Kalbar, kemarin.
Ketiga pria itu memutar balik dan berhenti di seberang jalan, tepatnya di depan rumah Ketua DRPD Kota Pontianak. Tiba-tiba terdengar suara kaca pecah. “Saya kaget dengar ada suara benda jatuh, langsung ke luar pos. Saya lihat kaca lampu penerangan jalan sudah pecah. Ketiga orang yang di tepi jalan saat itu sudah tak terlihat,” ungkap Herman.
Ketua DPRD Kota Pontianak, Sataruddin mengaku, saat kejadian dirinya tidak berada di rumah, sedang di Jakarta. Dia tahu kediamannya diterror, setelah dihubungi penjaga malam. “Saya diberi tahu sama penjaga malam, kalau rumah ditembak orang tak dikenal. Tapi belum diketahui, mereka menggunakan sejata api seperti apa,” kata Sataruddin.
Ditegaskan Sataruddin, jika benar itu terror yang dilakukan oleh orang tak bertanggungjawab, maka mereka salah sasaran. “Apakah ini berkaitan dengan rencana saya mencalonkan diri sebagai walikota ? Saya juga tidak tahu. Yang jelas ini kejadian, memberikan pesan kepada saya,” ujar Sataruddin.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), setelah mendapat informasi dugaan terror di kediaman Ketua DRPD Kota Pontianak.
“Banyak analisis ya. Kalau itu memang ditembak pakai senjata api, tentu tidak hanya kaca lampu yang pecah, tapi semuanya (termasuk lampu),” kata Kombes Tubagus.
Sampai saat ini lampu jalan pun masih menyala, bagaimana dapat dikatakan ditembak. Kapolresta meluruskan, bahwa tidak ada terror di rumah dinas Ketua DPRD Kota Pontianak. Melainkan kaca lampu jalan itu jatuh dan pecah.
“Namun hal ini akan kami dalami, karena banyak kemungkinan. Ini bias saja ditembak pakai senjata, misalkan saja seperti airsoftgun, atau kaca penerangan jatuh karena bautnya kendor. Semua kemungkinan bisa saja terjadi,” jelas Kombes Tubagus.
Kapolresta Pontianak menuturkan, berdasarkan keterangan petugas keamanan, saat kaca lampu penerangan jatuh, tidak ada bunyi suara letusan, seperti suara tembakan dari senjata api. “Sejauh ini, untuk kejahatan menggunakan senjata api masih sangat jarang terjadi di Kota Pontianak. Karena kami dari kepolisian telah memperketat pengeluaran izin penggunaannya,” tegas Kombes Tubagus.
“ Intinya jangan dikait-kaitkan (Pilwako), karena semua masih dugaan,” sambung Kapolresta Pontianak.
Laporan: Achmad Mundzirin
Editor: Hamka Saptono