eQuator – SEKADAU-RK. Tertangkapnya Anger Nursodik, residivis pelaku pencurian dalam jok motor dan penjambretan, tidak lepas dari kinerja maksimal jajaran Sat Reskrim Polres Sekadau. Warga terutama para korban pun mengaku bersyukur dengan penangkapan itu.
“Kita berterima kasih sekali kepada pihak kepolisian yang sudah berhasil mengungkap kasus pencurian ini. Terutama sekali buat Teddy dan rekannya dari Sat Reskrim Polres Sekadau yang telah bekerja keras,” kata Abang Ademansyah, 52 tahun, salah seorang korban pencurian yang dilakukan Angger Nursodik saat menjumpai Rakyat Kalbar, Rabu (11/11).
Seperti diberitakan, Anger Nursodik, residivis spesialis pencurian uang dalam jok motor dan penjambretan berhasil ditangkap jajaran Reskrim Polres Sekadau, 6 Nopember lalu. Ia yang berusaha kabur saat penangkapan harus dilumpuhkan polisi dengan dua butir timah panas.
Aksi Anger sudah sangat meresahkan masyarakat di Sekadau. Anger mampu mengondol uang yang diperkirakan lebih dari Rp100 juta. Bahkan, yang bersangkutan mampu membeli mobil pick up berkat aksinya.
Jang, panggilan akrab Abang Ademansyah menceritakan, ia kehilangan uang Sabtu malam 12 September 2015 lalu. Kejadian bermula saat dirinya menonton hiburan malam dalam rangka penutupan turnamen bola di Desa Peniti. Ia pergi nonton bola bersama istrinya Dahlia dan cucunya Diva.
“Kami pergi pakai motor Mio Shoul GT, nomor polisi KB 3791 VV. Kami datang ke lokasi acara sekitar pukul 20.00 WIB,” ucap Jang.
Sebelumnya, Jang baru saja mendapatkan uang Rp61 juta dari hasil menjual tanah. Rencananya uang tersebut akan dipergunakan untuk membayar hutang di bank, hutang kepada beberapa orang, dan sisanya untuk merehab dapur rumah.
“Waktu pergi nonton itu, uang tersebut saya simpan dalam jok motor dibungkus kantong kresek warna hitam sebanyak 2 lapis. Diatasnya saya timpa dengan jas hujan,” cerita Jang.
Saat tiba di lokasi acara, Jang langsung memarkirkan sepeda motornya di tempat parkir yang sudah dipersiapkan panitia. Setelah itu, ia kemudian menonton hiburan bersama istri dan cucunya.
Sekitar jam 24.00, mereka pun pulang. “Saya baru sadar uang saya hilang setelah datang ke rumah. Waktu saya buka jok dan mau simpan uangnya, ternyata uangnya sudah tidak ada. Jas hujan pun hilang. Kami langsung balik ke lokasi acara, dan hanya menemukan jas hujan di tanah,” tukasnya.
Ditemui di Mapolres Sekadau, Anger Nursodik mengakui melakukan pencurian di Peniti. “Waktu itu saya dapat Rp61 juta,” ungkapnya.
Uang Rp61 juta itu pun ia gunakan untuk membayar uang muka mobil. “Saya beli mobil 32 juta. Sisanya beli motor vixion, dan sebagian saya pakai untuk keperluan sehari-hari. Juga saya sempat pulang ke kampung,” ucap pria asal Jawa Barat tersebut.
Anger Nursodik mengaku melakukan kejahatan di empat lokasi. Masing-masing di Pasar Sekadau, Peniti, Tapang Semadak, dan Desa Mungguk.
“Kalau yang di Tapang Semadak itu saya menjambret tas ibu-ibu. Waktu itu, saya dan korban sama-sama satu arah. Saya di belakang lihat dia bawa tas. Langsung saya jambret. Dia lagi pakai motor,” tuturnya.
Meski mengaku hanya melakukan kejahatan di empat tempat, namun polisi masih belum yakin. Polisi masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Karena itu, mereka meminta warga yang pernah merasa kehilangan uang dalam jok motor untuk melapor. (bdu)
Jejak Kejahatan Anger Nursodik |
|
|
|
|
Data : Abdu Syukri Sumber : Berbagai sumber |