eQuator – Pontianak-RK. Tiga baris putih melintang berdekatan, dari pinggir hingga tengah jalan. Masing-masing baris setinggi tiga hingga empat centimeter dari permukaan aspal. Zona Selamat Sekolah (Zoss) ini justeru dinilai rawan kecelakaan.
“Zoss seperti di Tanjungraya Dua, Putri Candramidi sudah dipasang. Tetapi garis penggugahnya ketinggian kalau 4 centimeter itu. Kita pasang 1 centimeter saja,” kata Edi Rusdi Kamtono, Wakil Walikota Pontianak saat Rapat Koordinasi (Rakor) Rekayasa Lalulintas dan Lokasi Zoss di Ruang Rapatnya, Kamis (27/1).
Edi menjelaskan, dengan ketinggian garis penggugah hingga 4 centimeter itu dan dipasang tidak penuh di badan jalan, membuat para pengendara ingin menghindarinya. “Kerapkali terjadi kecelakaan karena menghindari garis penggugah,” ungkapnya.
Menurutnya, pemasangan garis penggugah itu sudah baik untuk meminimalisir angka kecelakaan. Tetapi perlu sedikit direndahkan dan dipasang selebar jalan, jangan hanya setengah jalan seperti sekarang.
Selain menerapkan Zoss, Edi menilai, perlu digalakkan lagi Pelajar Kepolisian Sekolah (PKS) dalam mengatur lalu lintas. Terutama pada jam masuk dan pulang sekolah. “Ini sangat efektif. Di samping memfamiliarkan mereka tentang pentingnya keselamatan, juga untuk pengaman siswa lainnya,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pontianak, Utin Srilena menjelaskan, sejauh ini sudah tiga titik yang dipasangi Zoss.
“Akan ditambah lagi sekitar lima hingga enam titik Zoss. Ke depan, ketinggiannya 1 centimeter dan dihabiskan ke semua jalan, agar tidak ada ruang bagi pengendara untuk menghindarinya. Mudah-mudahan pengendara mengurangi kecepatannya,” kata Srilena.
Laporan: Gusnadi
Editor: Mordiadi