Rabies Tak Terkendali Karena Kalbar Kekurangan VAR

rabies

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Penyebaran kasus Rabies di Kalbar tidak sepenuhnya terkendali. Lantaran hingga kini masih dihadapkan pada persoalaan kekurangan Vaksin Anti Rabies (VAR), mencapai 2000 vial.

“Januari hingga Juli 2016 kita menerima dari Kemenkes 1.500 vial. Saat ini masih butuh sekitar 2000 vial,” kata Drs Christiandy Sanjaya SE MM, Wakil Gubernur Kalbar di hadapan Prof Dr dr Nila Djuwita Farid Moeloek SpM saat Pencanangan Nasional Crash Program Campak Tertintegrasi Bulan Pemberian Kapsul Vitamin A dan Obat Cacing di Pontianak Convention Center (PCC), Kamis (4/8).

Christiandy mengungkapkan, sejak 2015 kasus rabies terus meningkat di beberapa kabupaten di Kalbar. Tahun ini terdata 576 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) dan tiga orang di antaranya meninggal.

Sementara stok VAR di Dinas Kesehatan Kalbar saat ini hanya 20 vial.  “Untuk itu kami sangat mengharapkan perhatian ibu Menkes terhadap pemenuhan kebutuhan VAR di Kalbar,” ujar Christiandy.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disterkeswan) Kalbar, drh Abdul Manaf Mustafa mengungkapkan, penyakit rabies akibat dari gigitan anjing gila sudah menyebar ke delapan kabupaten/kota di Kalbar. “Terakhirnya masuk ke daerah Senakin, Kabupaten Landak,” katanya.
Namun untuk jumlah yang meninggal akibat rabies tidak bertambah, hanya 21 orang. Jumlah kasus gigitan anjing gila pada 2016 juga berkurang, tidak sebanyak tahun lalu.
Dalam menangani kasus rabies di Kalbar ini, kata Manaf, seluruh dinas terkait di kabupaten/kota sudah dikumpulkan, untuk menyusun strategi penangganan rabies lebih lanjut. “Jadi kita terus berupaya, melakukan penangganan masalah rabies yang kini terus terjadi di Kalbar,” tegasnya.
Menanggapi kebutuhan VAR itu sendiri, jelas Manaf, Kalbar barusan sudah mendapatkan jatah dari Kementerian Kesehatan 2500 vial. “Sedangkan VAR yang sudah datang ke Kalbar sekitar 1000 vial. Jadi jatah VAR yang belum sampai ke kita kurang lebih 1500 vial,” bebernya.
Manaf belum bisa memprediksikan jumlah VAR yang telah diberikan saat ini, lantaran total masyarakat yang digigit anjing gila belum diketahui. “Sejauh masih ada masyarakat yang tergigit, maka VAR terus dilakukan,” jelasnya.
Menurutnya, bagi kabupaten/kota di Kalbar yang belum diserang rabies, tetap masih terancam. “Kita terus melakukan penyuluhan, memberikan VAR, dan sebagainya. Supaya masyarakat kita selalu waspada dengan anjing gila,” tutup Manaf.

Laporan: Isfiansyah

Editor: Mordiadi