Proyek Jalan Bandara Terbentur Status Lahan

KUNKER. Menhub Budi Karya Sumadi saat kunjungan kerja di Bandara Tebelian, Sintang, beberapa waktu lalu. Bandara itu belum tuntas 100 persen lantaran masih terbentur persoalan lahan untuk pembangunan jalan bandara. (Saiful Fuat-RK)

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Rencana pembangunan dua jalur masuk Bandara Tebelian Sintang, hingga kini belum bisa direalisasikan. Hal itu dikarenakan lahan tersebut masih berstatus milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Dapil Kalbar, Lasarus mengatakan, sebenarnya tahun ini sudah dianggarkan sebesar Rp15 miliar untuk akses jalan masuk ke bandara. Hanya saja terkendala masalah aset lahan.

“Status jalan masuk bandara ini adalah milik Pemkab Sintang dan belum dihibahkan ke Pemerintah Pusat. Maka keuangan APBN, tidak boleh masuk ke wilayah aset milik Pemda. Itu yang jadi masalah,” ujarnya saat berkunjung ke Sintang, kemarin.

Menurutnya, untuk dapat menjadi status jalan pusat, Pemda Sintang harus menghibahkan dulu. Setelah itu, barulah bisa dibantu oleh pusat untuk pembangunan jalannya.

“Harapan Menhub, jalan ini menjadi status strategis nasional, karena ini merupakan salah satu objek-objek vital,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dalam lawatannya ke Sintang belum lama ini, persoalan terkait jalan masuk Bandara Tebelian merupakan tanggung jawab PUPR.

“Infrastruktur pendukung, seperti ruas jalan masuk ke Bandara Tebelian, itu nanti tanggung jawabnya dari pihak Pekerjaan Umum,” singkatnya.

Menanggapi itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno meminta mematangkan perencanaan. Pada prinsipnya memang jalan masuk Bandara itu harus dihibahkan ke Pemerintah Pusat.

“Tapi yang sedang dibahas saat ini adalah, bagusnya kemana, apakah ke Departemen Perhubungan atau Kementerian PUPR. Makanya harus dimatangkan dulu,” jelasnya.

Intinya kata Jarot, hibah lahan ini masih dalam tahap perencanaan. Jarot juga mengatakan Pemda masih nunggu lahan eks Bandara Susilo yang dulunya dihibahkan ke Pempus, dapat dikembalikan lagi ke Pemda Sintang.

“Bisa lah kita hibahkan ,tapi kita juga minta kembalikan dulu lahan eks bandara lama,” pungkasnya.

 

Laporan : Saiful Fuat

Editor : Andriadi Perdana Putra