eQuator.co.id – Sekadau-RK. Praja Muda Karana (Pramuka) tidak melulu soal baris berbaris dan tali temali. Gerakan yang dulunya disebut Pandu ini juga memiliki Saka Bhakti Husada, organisasi kepramukaan yang bergerak di bidang kesehatan.
“Saka Bhakti Husada ini salah satu elemen pendorong dalam upaya mengembangkan bakat dan minat Pramuka tingkat Penegak di bidang kesehatan,” jelas Handayani SSi Apt, Pengurus Saka Bhakti Husada Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Sekadau kepada wartawan, Selasa (9/2).
Lantaran untuk mengembangkan bakat dan minat Pramuka itulah, jelas Handayani, Saka Bhakti Husada bekerjasama sama dengan Dinas Kesehatan Sekadau menggelar Temu Karya Bhakti Husada 2016 di Taman Kehati, Kompleks Kantor Bupati Sekadau selama tiga hari sejak 4 Februari lalu.
Temu Karya Bhakti Husada yang diisi dengan kegiatan perkemahan itu diikui 72 anggota Pramuka Saka Bhakti Husada. “Anggota Saka Bhakti Husada ini terdiri atas pelajar tingkat SMA sederajat,” kata Handayani.
Menurutnya, suksesnya pembangunan bidang kesehatan, tidak hanya ditunjang dengan tenaga kesehatan. Berbagai elemen masyarakat, seperti Pramuka juga perlu membantu demi suksesnya program di bidang kesehatan.
Pramuka, tambah Handayani, sebagai salah satu pendidikan ekstrakurikuler diharapkan bisa ikut menyukseskan program kesehatan itu. “Diharapkan mereka yang ikut Saka ini, nantinya bisa bekerjasama dengan petugas kesehatan di wilayah mereka,” imbuh pegawai Dinas Kesehatan Sekadau ini.
Sementara itu, Pengurus Saka Bhakti Husada Sekadau lainnya, Kurniadi AMd Kep menjelaskan, 72 anggota Saka yang ikut dalam Temu Karya Bhakti Husada dari 9 SMA sederajat se-Sekadau, yakni SMA Negeri 1, SMA Negeri 4, SMK Amaliyah, SMA Karya, SMK Keling Kumang, SMA Negeri 1 Nanga Taman, SMA Negeri 1 Belitang, SMK Negeri 1, dan MAN Sekadau.
“Kegiatan ini untuk mempersiapkan anggota Saka Bhakti Husada dalam rangka peran aktifnya mempelopori masyarakat cinta sehat. Sehingga berkontribusi pada kesuksesan program-program pembangunan di bidang kesehatan,” ucap Kurniadi
Dalam kegiatan itu, tambah dia, peserta diberikan tambahan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi anggota saka itu sendiri, serta masyarakat.
Acara tersebut diisi dengan praktik lapangan tentang masalah kesehatan yang menyangkut enam Krida. “Yakni Krida bina keluarga sehat, bina gizi, bina PHBS, bina obat, penanggulangan penyakit, dan bina lingkungan,” tukas Kurniadi.
Laporan: Abdu Syukri
Editor: Mordiadi