eQuator.co.id – Sambas-RK. Gerakan Pramuka harus ikut mengatasi dua persoalan bangsa, yaitu sosial dan kebangsaan, sebagaimana amanah Undang-undang (UU) Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Agar menarik minat kaum muda, komunikasi yang dibangun mesti selaras dengan era kekinian.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc ketika membuka Perkemahan Bhakti Cabang ke-10 Saka Bhakti Husada (SBH) di Halaman SMPN 1 Galing, Kamis (14/7) malam. Atbah meminta Pramuka agar meningkatkan kemandirian, kemitraan dan antisipasi terhadap kemajuan teknologi, terutama yang dapat merusak mental anak muda. “Keberadaan Pramuka memiliki peran penting di masyarakat,” tegas Bupati.
Kegiatan kepramukaan dapat memotivasi semangat, dan mempercepat kemandirian Gerakan Pramuka untuk mencapai keberhasilan dalam pembentukan karakter kaum muda sebagai calon pemimpin bangsa, tentunya yang handal dan lebih baik di masa depan. “Pramuka harus dapat merespon setiap permasalahan besar, yaitu sosial dan kebangsaan,” pesannya.
Masalah sosial yang dihadapi Indonesia, yaitu maraknya penggunaan napza dan obat terlarang, pergaulan bebas, kekerasan dan kriminalitas. Sedangkan masalah kebangsaan berkaitan dengan rendahnya solidaritas sosial, semangat persatuan dan kesatuan yang berdampak pada rendahnya semangat bela negara, dan ancaman disintegrasi bangsa.
Dua masalah besar itu, lanjut Atbah, menjadi tanggungjawab semua komponen bangsa, termasuk Gerakan Pramuka. Makanya, dia meminta Pramuka mengikuti perkembangan kaum muda, tidak terkesan kuno dalam era komunikasi digital. Pramuka harus mampu menangkap fenomena dalam era kebangsaan berkomunikasi. “Tantangan bagi pembina, pelatih atau instruktur dan pamong Gerakan Pramuka harus selalu kreatif dalam mengembangkan, dan menerapkan teknologi yang relevan dengan perkembangan zaman, tanpa melupakan prinsip dasar dan metode pembinaan kepramukaan, serta petunjuk penyelenggaraan Satuan Karya Bhakti Husada sehingga kita bangga menjadi anggota Pramuka,” papar Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr I Ketut Sukarja mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud upaya Pemkab Sambas meningkatkan kesehatan masyarakat, dan visi Indonesia sehat melalui partisipasi dan kemandirian, serta kemitraan antara Pramuka dan masyarakat. “Sebanyak 400 peserta mengikuti perkemahan, terdiri dari 200 putra dan 200 putri. Mereka dibimbing oleh 90 pembina Pramuka,” ungkapnya.
Reporter: Muhammad Ridho
Redaktur: Yuni Kurniyanto