Pidato HUT Golkar, JK Sindir Novanto

Berdialog Akrab Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua dari kanan) berdialog akrab dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung (kedua dari kiri) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) dan Ketua Pelaksana HUT Partai Golkar Ade Komarudin (kiri) saat menghadiri HUT Partai Golkar ke-51 di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Jakarta Barat, Kamis (26/11/2015). HUT Partai Golkar yang bertemakan “Konsolidasi Nasional Untuk Kejayaan Partai Golongan Karya” ini dihadiri ribuan kader dan pengurus harian Partai Golkar. Dery Ridwansah/ Rakyat Merdeka

eQuator – Kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait permintaan saham PT Freeport menyeret nama Ketua DPR Setya Novanto. Saat menyampaikan pidato di acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golongan Karya kemarin (26/11) malam, Wakil Presiden Jusuf Kalla secara tidak langsung menyindir Novanto dalam nasihatnya kepada kader beringin.

Menyampaikan pidato yang juga dihadiri Novanto bersama sejumlah pimpinan DPR lain, JK secara gamblang menyinggung terkait kejujuran. Menurut dia, kejujuran adalah modal bagi para pemimpin agar bisa mendapat kepercayaan dari publik.

“Bagi kita semua pemimpin di pemerintahan, legislatif, dan yudikatif, kejujuran adalah modal, ” kata JK dalam pidatonya.

Terang JK, pemimpin adalah teladan bagi rakyatnya. Sederhananya, pemimpin harus jujur agar bisa menjadi teladan para rakyat. Karena itu, JK mengingatkan para kader untuk selalu menerapkan sikap itu. “Tidak bisa jadi tauladan tanpa kejujuran. Bisa jadi bumerang bangsa ini,” tegasnya.

JK meminta harus ada tindakan tegas kepada pemimpin yang tidak memiliki kejujuran. Modal partai adalah kepercayaan. Tanpa kepercayaan, dukungan masyarakat tidak akan besar. “Seperti slogan Golkar. Kalau tidak mendengarkan suara masyarakat berarti bukan suara Golkar,” ujarnya.

JK mengajak semua kader melihat bangsa dengan mata dan kepala. Setiap kader harus melihat dengan mata hati dan moral yang baik. “Jangan melihat pragmatis,” ujarnya. Meski tidak menyebut nama, Novanto yang hadir di HUT itu hanya diam mendengarkan pidato JK.

Perayaan puncak HUT Golkar ke-51 dihadiri hampir seluruh pengurus DPP dan kader Partai Golkar dari seluruh daerah. Selain JK, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie juga menyampaikan pidato HUT.

Beberapa pimpinan partai seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz, dan Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding tampak hadir. Beberapa menteri kabinet kerja seperti Menkopolhukam Luhut Panjaitan dan Menperin Saleh Husin juga terlihat hadir. Namun, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono dan para pengurusnya tidak terlihat dalam perayaan itu.

Ical, sapaan Aburizal, dalam pidatonya memberi apresiasi dan catatan kepada pemerintahan Jokowi JK. Dia menyatakan bahwa mengelola pemerintahan memiliki tantangan yang tidak mudah.

“Berkuasa memang mudah, memerintah, mengatur dan memimpin tidak mudah,” kata Ical yang berpidato sebelum JK.

Dalam mengelola pemerintahan, kata Ical, diperlukan dedikasi dan keberanian bertindak. Itulah yang ingin disampaikan pemerintahan saat ini. Masyarakat juga berharap kabinet kerja yang dipilih Jokowi JK akan sukses besar membangun Indonesia.

“Sebaliknya, tak akan sukses tanpa diiringi pemerintahan yang kompak dan konstruktif,” ujarnya mengingatkan. Golkar dalam hal ini akan menjadi mitra yang konstruktif bagi pemerintah, dengan mengingatkan jika ada kebijakan yang tidak pro rakyat. (Jawa Pos/JPG)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.