Petani Cengkih Sakti 7 Kali Dibacok Tidak Mati

Ilustrasi NET

eQuator.co.id –  POSKO, MANADO— Pesta minuman keras (miras) lagi-lagi membawa petaka. Buktinya yang menimpa Andhika Puala (38), warga Desa Treman, Jaga V, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa. Pria yang kesehariannya sebagai petani cengkih ini sedang terbaring lemah di RSUP Prof Kandou, akibat 7 kali dibacok oleh ML alias Marton (20-an), warga Karegesan, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa yang tak lain temannya sendiri. Peristiwa yang terjadi Kamis (8/9) malam, sekira pukul 20.00 Wita di perkebunan cengkih milik Shiong Ho di Desa Rerer, Kecamatan Lembean Timur, Kabupaten Minahasa itu, gara-gara kelebihan menelan minuman keras (miras), hingga terjadi keributan dan berakibat pertumpahan darah.

Seperti dikatakan korban, berawal malam itu ia dan pelaku serta tiga temannya yang sama-sama berprofesi sebagai tukang petik cengkih, sedang mengadakan pesta miras kecil-kecilan. Setelah seharian bekerja, malam itu mereka kumpul sambil berbincang dalam kondisi mabuk di sebuah pondok tempat mereka mengais rejeki.

Malam semakin larut miras jenis cap tikus belum juga habis, hingga akhirnya mulai mempengaruhi otak mereka. Entah kenapa, pelaku yang sedang mencari senter miliknya dengan muka kusam dan sedikit marah. Tidak itu saja, perlakuan pelaku pun mulai tidak karuan, dan membuat korban mencoba menegur. “Saya menegur pelaku karena sudah marah-marah, jadi saya mengatakan, senter miliknya nanti dicari besok saja,” ujar korban.

Teguran yang dilayangkan korban ternyata membuat pelaku semakin berang dan balik memarahi. Alhasil, kedua teman itu yang tadinya sedang miras bareng, berubah perang mulut. Bahkan, tidak puas dengan adu mulut, keduanya saling baku pukul. Teman-teman miras keduanya padahal sudah melerai pertarungan tersebut, tapi sayang, pelaku yang tidak terima dengan ulah korban akhirnya mengambil parang dan langsung membacok korban dibagian kepala sebanyak tiga kali.

Korban sudah berlumuran darah yang keluar dari kepala, berusaha menghindar, sayangnya aksi menghindar itu membuat pelaku makin beringas dan menambah bacokan dibagian punggung kanan dan satu tikaman di lengan dan tangan kanan.

Pelaku yang melihat korban sudah berlumuran darah akhirnya ambil langkah seribu meninggalkan lokasi kejadian. Sementara korban dibantu tiga temannya dilarikan ke rumah sakit di Tondano dan kemudian dirujuk ke RSUP Prof Kandou, Manado.

Sementara Kapolres Minahasa, AKBP Syamsubair SIK ketika di konfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Pelaku kami tangkap masih bersembunyi di perkembunan. Barang bukti parang juga sudah diamankan dan dibawah ke Polres Minahasa untuk proses lebih lanjut,” aku Syamsubair.(*)