eQuator.co.id – Pontianak-RK. Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak akan digelar tahun 2018. Diharapkan masyarakat dalam memilih calon pemimpinnya nanti lebih menekankan program yang akan dijalankannya, bukan pada janji yang disampaikan.
“Beberapa waktu lalu ada yang berkampanye jika menjadi wali kota, akan menaikkan haji 1.000 orang tiap tahun. Padahal, kuota haji Pontianak hanya 400-an. Peningkatannya pun dari Pemerintah Arab Saudi. Janji semacam itu tidak realistis,” kata Wali Kota Pontianak H Sutarmidji SH MHum, Senin (31/10).
Paling penting, kata pria yang kerap disapa Midji ini, masyarakat harus tahu persis kinerja calon pemimpin yang akan bertarung.
“Itu yang paling penting. Jangan lihat siapa orangnya, tapi jika saya lebih cenderung melihat programnya,” ujarnya.
Dalam memilih calon pemimpin, kata dia, masyarakat harus benar-benar yakin dengan orang yang dipilihnya. Apakah orang tersebut mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dengan meningkatkan berbagai sektor pembangunan yang sudah ada.
“Menunjang atau tidak pada peningkatan kualitas hidup ke depan,” imbuhnya.
Midji mengaku dirinya tidak akan ikut campur dalam kompetisi Pilwako Pontianak ke depan. Semua pilihan akan diserahkan kepada masyarakat. Dia hanya akan membantu kampanye calon bilamana hal itu diamanatkan oleh partai.
“Saya harus mengamankan siapa pun yang ditugaskan partai. Jika pribadi tidak. Saya juga di partai-partai lihat dulu, bisa tidak memimpin, saya tidak mau juga ke depan menjadi penyesalan masyarakat,” tuturnya. (fik)
