eQuator – Bengkayang-RK. Pelayanan cepat dan tepat sangat diharapkan masyarakat di enam kecamatan, Sungai Raya, Capkala, Monterado, Samalantan, Lembah Bawang dan Sungai Raya Kepulauan.
“Solusinya pemekaran,” kata Sebastianus Darwis, SE, MM, anggota DPRD yang juga calon bupati Bengkayang, kemarin.
Atas dasar itulah, pasangan calon bupati dan wakil bupati
Sebastianus Darwis-Rurakhmad menandatangani surat perjanjian, berupa kontrak politik, untuk mewujudkan Kabupaten Bukit Raya Kepulauan (BRK), hasil pemekaran Kabupaten Bengkayang.
“Ini tujuan perjuangan kita, menjangkau pelayanan semakin cepat dan dekat, serta bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” katanya.
Mengingat luasnya sebaran Kabupaten Bengkayang, meliputi daratan, pegunungan, pedalaman, perbatasan, pantai dan kepulauan.
“Jika tercapai pemekaran, maka sudah dipastikan masalah kecepatan dan ketepatan pelayanan tidak menjadi kendala lagi,” ujar Alumnus Universitas Perbanas Jakarta ini.
Selama ini, masyarakat Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Capkala, Monterado, Samalantan dan Lembah Bawang, mengurus administrasi kependudukan, berupa KTP, KK, Akte Kelahiran dan bahkan Akte Perkawinan, memakan waktu lama, hingga beberapa hari. Biaya mengurus administrasi tak seberapa, bahkan bisa gratis, namun ongkos transportasi maupun penginapan membengkak.
“Nah, solusi yang kami tawarkan adalah pemekaran, dan kami mengharapkan masyarakat enam kecamatan ini mendukung perjuangan ini,” jelas Darwis, suami Anita ini.
Camat Monterado, Drs Syarifudin menegaskan, keinginan dilakukannya pemekaran sudah digaungkan masyarakat Bengkayang sejak enam tahun lalu. Pemekaran ini perlu
Dilakukan, untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
“Khusus Kecamatan Monterado, bisa kembali dimekarkan menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pakucing dan Monterado. Mengingat jumlah penduduk Kecamatan
Monterado saat ini mencapai 30.296 jiwa,” ungkap Syarifudin.
Syarifudin mengharapkan, pemekaran nantinya bukan hanya tingkat kabupaten saya, tetapi kecamatan dan desa. Untuk pemekaran desa sendiri, bisa dimekarkan beberapa desa lagi dari 11 desa yang ada.
“Siapapun nantinya terpilih jadi bupati, kami berharap pemekaran itu tetap diwujudkan,” tegas Syarifudin. (kur)