Perda Cagar Budaya Peluang Besar Bagi Daerah

DIKAWAL. Syarif Mahmud Alkadrie (Melvin) didampingi istri dikawal pasukan kesultanan ketika beranjak dari Istana Kadriah menuju Komplek Makam Kesultanan Pontianak, Jumat (14/7) sore. Di pemakaman, Melvin akan berziarah dan melanjutkan napak tilas menyusuri Sungai Kapuas dengan menggunakan perahu lancang kuning. OCSYA ADE CP

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Peraturan Daerah (Perda) Cagar Budaya kini telah ditetapkan. Tinggal bagaimana pengelolaannya yang dibarengi dengan destinasi untuk menggairahkan pariwisata di Kalbar.

“Kita berharap dapat dimanfaatkan optimal oleh kepala daerah untuk lebih mengembangkan daerahnya sesuai karakteristik masing-masing,” ungkap Mad Nawir, Anggota DPRD Kalbar, Rabu (28/8).

Ia menyebut pelestarian cagar budaya menjadi sangat penting lantaran budaya merupakan khas suatu daerah. Bahkan lebih dari itu, jika pelestariannya sesuai dan tepat, tentu menjadi warisan bagi anak cucu ke depannya.

“Sejarah seharusnya dikembangkan dan dilestarikan yang bukan hanya untuk warisan anak cucu saja, tapi dapat menjadi suatu objek wisata bagi khalayak ramai,” paparnya.

Dalam pelestariannya, tambah Mad Nawir, cagar budaya selain diinternal suatu daerah, patut pula dikembangkan seluas-luasnya agar dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar untuk mengunjungi daerah tersebut.

“Sebenarnya banyak manfaat yang bakal dirasakan jika pengelolaan dan pengembangan cagar budaya dilakukan optimal. Bisa menarik minat wisatawan untuk datang,” katanya.

Menurutnya, perluasan cagar budaya yang kini telah diikat dengan perda, membuat kepala daerah yang memiliki wilayah sebenarnya bisa lebih leluasa menjalankan programnya yang mengarah pada pengembangan pariwisata.

“Ini memberikan peluang penuh terhadap pemerintah daerah serta ppihak lain yang konsentrasinya dengan pariwisata. Bisa menjalin kerjsama yang baik dalam mengembangkan daerah,” tuturnya.

Hal ini sangat didukung dengan karakter Kalbar yang beranekaragam warisan budaya di masing-masing daerah yang berbeda-beda.

“Tinggal disinergikan saja dalam pengembangannya, maka pariwisata dan budaya yang ada itu akan terus berkembang,” tutupnya.

 

Reporter: Gusnadi

Redaktur: Andry Soe