Ario Sabrang, Ketua Bidang Koperasi dan UKM HIPMI Kalbar berpandangan bahwa usaha yang baik adalah bagaimana usaha tersebut dapat memberikan peluang, kesempatan atau inspirasi bagi orang lain untuk mengembangkan diri.
Karena dengan begitu, suatu bisnis tak hanya akan mengecap keuntungan. Namun juga akan terus dikenal, karena telah memberikan manfaat bagi banyak orang.
Hal itulah yang menjadi salah satu alasan bagi Ario Sabrang, mantan Master of Ceremony (MC) memilih terjun ke bisnis Event Organizer (EO). EO Idea Entertainment ini dibangun bersama beberapa rekannya sejak 2008 silam.
Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana perkembangan peluang bisnis EO di Kalbar. Serta apa hambatan dan mengapa bank begitu sulit mencairkan pendanaan dan lainnya. Berikut kutipan wawancara wartawan Rakyat Kalbar bersama Ario Sabrang, Kamis (14/1).
+Sejak kapan dan apa yang menjadi ide awal Anda menjajaki bisnis di bidang EO?
-Berawal dari aktif menjadi MC di berbagai acara yang membuat ide awal untuk berkembang membuat Event Organizer. Tahun 1996, untuk pertama kali saya menjadi MC. Dalam perjalanan karir MC inilah banyak pembelajaran yang membuat saya ingin membuka Event Organizer sendiri.
-Bisa diceritakan bagaimana awalnya Anda memulainya?
+Diawali bersama divisi off air Volare Pontianak tahun 1997-2002, beragam acara telah digelar. Dilanjutkan bergabung bersama dan membesarkan does production tahun 1999-2006 dan Dzakky pada tahun 2002. Yang pada akhirnya saya memberanikan untuk membuat Event Organizer.
+Apa nama EO yang Anda pilih dan kegiatan apa saja yang menjadi fokus EO Anda?
-Bersama rekan, saya mendirikan Idea Entertainment tahun 2008. Fokus kami di bidang entertaint, seminar, launching, gathering, exhibition dan edutainment.
+Apa job pertama yang diperoleh dan sudah berapa job yang diterima selama EO Idea Entertainment berdiri di Kalbar?
-Job pertama EO adalah Gathering Operator Seluler. Untuk kegiatan yang sudah dikerjakan, lumayanlah. Namun memang selama ini masih banyak yang mengenal saya sebagai MC dan penyiar. hahaha.
+Bagaimana Anda melihat potensi dan peluang ekonomi untuk EO di Kalbar.
-Potensi EO masih terbuka lebar di Kalimantan Barat. EO sendiri dapat membuka lapangan pekerjaan buat masyarakat atau meningkatkan perekonomian masyarakat. Dapat dicontohkan, seperti kita menggelar exhibition kerajinan. Di situ akan dikenal produk-produk kerajinan masyarakat. Bahkan di sekitar lokasi exhibition banyak peluang ekonomi yang bisa didapat masyarakat.
+Apa saja hambatan yang dirasakan selama menjalani bisnis ini?
-Hambatan dalam bisnis EO yang saya rasakan adalah masalah pendanaan dan materi produksi. Kalau masalah pendanaan klasik, karena pihak bank belum melihat EO sebagai bidang usaha yang menguntungkan. Sementara materi produksi yang dibuat di Kalbar masih sangat terbatas. Khususnya ketika akan mengadakan event di luar Kota Pontianak, masih sangat terbatas.
+Apa istimewanya EO yang Anda tawarkan dan apa upaya yang Anda dilakukan untuk lebih mengembangkan EO Idea Entertainment?
-EO yang saya miliki ini memiliki kelebihan dalam konsep acara. Untuk mengembangkan EO yang saya miliki saat ini, yakni bekerja sama dengan link (jaringan) nasional. Seperti saat ini saya membuka link buat zona Kalimantan. Di bawah bendera Prozerindo (Kalimantan Communication) yang berpusat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe