eQuator.co.id – Pontianak-RK. Pelantikan para wakil rakyat Kalbar diwarnai unjuk rasa damai. Dari ribuan mahasiswa berbagai elemen, di halaman Gedung DPRD Kalbar, Senin (30/9).
Tujuh tuntutan mahasiswa tak berubah dari demonstrasi terakhir. Masih mengenai RUU KPK, pengesahan UU tentang PKS, menolak RKUHP, menuntaskan dan mengungkap pelaku Karhutla, menolak RUU ketenagakerjaan, serta menolak RUU pertanahan.
“Ingat unjuk rasa yang kita lakukan ini bukanlah tunggangan dari siapapun, tetap jaga kedamaian!” seru Angga, salah seorang juru bicara aliansi mahasiswa tersebut.
Mereka pun menyanyikan lagu-lagu mars kebangsaan di acara demo manis yang berlangsung pukul 08.00-13.00 wib. Ada juga yel-yel, selebihnya santun yang dikedepankan. Tak lupa mengusung spanduk dan poster sindiran kepada para anggota DPRD yang baru.
“Banyak setingan di RUU ini. Bukan menguatkan, banyak yang melemahkan. Hukuman korupsi dikurangi tidak masuk akal,” tukas Angga.
Aksi para generasi terdidik ini patut diacungi jempol. Bukan hanya kepeduliannya kepada negara dan bangsa, terhadap sesamapun sangat besar.
Di tengah kerumunan massa yang sedang berorasi tiba-tiba datang mobil ambulans yang membawa pasien. Tanpa basa-basi, Angga yang menenteng pengeras suara langsung mengomando teman-temannya untuk minggir dan memberi jalan untuk situasi darurat itu.
“Ke tepi, ke tepi, ambulans lewat, beri jalan,” serunya. Para mahasiswa pun segera mundur dan memberikan jalan buat ambulans itu.
Mahasiswa-mahasiswa dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) kali ini kembali turun ke jalan. Agung Prabowo, Presiden Mahasiswa (Presma) Polnep, mantap memimpin pasukan almamater biru muda itu.
“Terima kasih untuk rekan mahasiswa untuk kedua kalinya yang telah ikut dalam aksi damai penyampaian aspirasi ini,” ucap Agung.
Ia mengatakan idealisme anak muda tidak bisa dihentikan oleh hujan badai sekalipun. “Tunggu seruan aksi berikutnya, jika dibutuhkan Polnep akan bergerak,” tuturnya.
BANTU URAI KEMACETAN
Kemacetan tak terhindarkan di sejumlah ruas jalan Kota Pontianak, terutama Jl. Ayani sekitar Gedung DPRD Kalbar. Yang dipenuhi ribuan demonstran dari aliansi mahasiswa Kalbar.
Polantas melakukan rekayasa arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan dari berbagai arah. Yang akan ke arah Bandara Supadio dan sekitarnya dialihkan menuju Jln. Parit H. Husin 2. Dan arah sebaliknya dialihkan menuju Sungai Raya Dalam (Serdam).
Tak hanya polisi, mahasiswa pun ikut membantu mengatur kepadatan lalu lintas agar terurai. “Ya kesadaran pribadi aja. Kita kan aksi damai jadi harus saling membantu,” kata Khairul, salah seorang mahasiswa.
Warga yang melewati jalur tersebut, selain hati-hati ada yang cari alternatif. Demontrasi berlangsung hingga lewat tengah hari, dan pejuang-pejuang demokrasi itu bubar dengan tertib.
AKUI MAHASISWA KALBAR
TERTIB BERUNJUK RASA
Kapolda Irjen Pol Drs. H. Didi Haryono SH.MH dan Ketua DPRD Kalbar tampil di tengah ribuan mahasiswa berbagai elemen, saat penyampaian aspirasi dan diskusi di halaman gedung Dewan. Mengambil mikropon, Kapolda menenangkan riuh rendah gempita massa aksi.
“Adek-adek sekalian, tunjukkan kalau mahasiwa di Kalimantan Barat terpelajar. Sampaikan apa yang ingin disampaikan dengan tertib. Di sini sudah ada pimpinan DPRD, saya persilahkan perwakilan mahasiswa untuk maju ke mimbar untuk bicara,” seru Didi Haryono.
Perwakilan mahasiswa yang dipersilakan berbicara dan didengarkan langsung oleh seluruh massa dan pimpinan Dewan. Para mahasiswa membahas tentang penolakan terhadap pengesahan RUU KPK dan beberapa permasalahan di Kalbar yaitu Karhutla.
Semua perwakilan menyampaikan aspirasi dan langsung ditanggapi Ketua DPRD. Kapolda lantas meminta salah satu anggota Dewan untuk memimpin doa bersama.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar dan damai. Aspirasi dan pernyataan bersama juga sudah dilakukan. Mahasiswa Kalbar sangat intelektual dan sangat bagus aspirasinya, ” tandas Didi.
Laporan: Suci Nurdini Setiowati
Editor: Mohamad iQbaL