Nelayan Kecil Singkawang Terima Bantuan Konverter Kit

Program Kemitraan Kementerian ESDM, Komisi VII DPR RI dan Pertamina

PENYERAHAN. Anggota Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman, ST menyerahkan pemberian paket konversi BBM ke BBG untuk 92 kelayan kecil di Pantai Burung, Kota Singkawang, Minggu (21/10)--Ocsya Ade CP

eQuator.co.idSingkawang-RK. Sebanyak 92 nelayan kecil di Kecamatan Singkawang Utara dan Selatan, Kota Singkawang menerima bantuan paket konverter kit dari program kemitraan Kementerian ESDM, Komisi VII DPR RI dan Pertamina, Minggu (21/10).

“Kami berharap dengan diberikannya bantuan paket konverter kit ini, maka bisa meringankan biaya operasional nelayan,” ujar Alimuddin Baso, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Kementerian ESDM usai menyerahkan bantuan di Pantai Burung, Kota Singkawang.

Konverter kit adalah suatu alat konversi BBM ke BBG (bahan bakar gas) yang terpasang pada mesin atau motor penggerak perahu nelayan. Kepada nelayan, diharap agar dapat menjaga dan mempergunakan sebaik-baiknya paket bantuan konverter kit tersebut.

“Sehingga bisa bermanfaat dan bisa meningkatkan perekonomian para nelayan di Singkawang dan Kalbar umumnya,” harapnya.

Alimuddin menambahkan, sebelumnya bantuan paket konverter kit ini juga disalurkan kepada 214 nelayan di Kabupaten Mempawah.

“Nah, hari ini menyusul di Singkawang. Sementara untuk di seluruh Indonesia sekitar 25 ribu unit yang akan dibagikan di sebanyak 55 daerah, termasuk di Kalbar,” ujarnya.

Ia mengatakan, nelayan yang mendapat bantuan tersebut memang ada kriterianya. Salah satunya nelayan kecil yang memang sangat membutuhkan bantuan. Yakni nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).

“Jadi, bantuan paket konverter kit BBM ke BBG terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, dua buah tabung elpiji tiga kilogram dan aksesoris pendukung lainnya,” papar Alimuddin.

Selain itu, menurut dia, program ini juga menjadi wujud komitmen dalam mendukung upaya pemerintah untuk semakin mensejahterakan kehidupan nelayan kecil dan mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.

Karena dengan menggunakan bahan bakar elpiji, nelayan bisa menghemat biaya operasional hingga Rp50 ribu per harinya.

“Hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi nelayan kecil, apalagi penggunaan elpiji sebagai bahan bakar dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi gas dari penggunaan BBM,” katanya.

Anggota DPR RI Komisi VII, Maman Abdurrahman menambahkan, pihaknya akan terus memperjuangkan apa yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu pencapaian perjuangannya adalah terealisasinya penyaluran bantuan paket konverter kit ini.

“Sudah menjadi hak masyarakat dalam mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan kami hanya penyampai aspirasi, dalam memperjuangkan apa yang menjadi haknya,” ujarnya usai menyerahkan bantuan.

Ia juga berjanji akan terus memperjuangkan hak masyarakat. “Insya Allah tahun depan diperbanyak lagi. Tugas bapak-bapak nelayan ini sudah jelas, cari ikan sebanyak-banyaknya. Agar ketika pulang ke rumah bisa senyum, dalam menafkahi keluarga,” katanya.

Sementara itu, Sekda Pemkot Singkawang Bujang Syukri menyatakan, ada sebanyak 1.800 lebih nelayan di Singkawang yang masih memerlukan bantuan dari pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Dengan diberikan bantuan sebanyak 92 paket konverter kit ini, maka diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para nelayan di Singkawang,” ujarnya.

Ia berharap, bantuan seperti itu terus dilanjutkan. Sehingga nelayan lainnya yang belum mendapatkan bantuan juga ikut merasakan bantuan tersebut.

Di tempat yang sama, Sales Executive Elpiji PT Pertamina Pontianak, Sandy Rahadian mengatakan, dengan program konversi elpiji yang bisa membuat penghematan operasional para nelayan kecil ini menjadi salah satu alasan pelaksanaan program yang mulai dijalankan di Pulau Kalimantan sejak September 2018 tersebut.

Ia menjelaskan dukungan Pertamina terhadap program ini adalah terkait penugasan yang diberikan pemerintah yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018.

Lebih lanjut dijelaskannya, juga sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil, kriteria nelayan yang mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 GT, berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 HP.

“Untuk ketersedian elpiji, kami akan menyiapkan pangkalan khusus yang melayani pembelian elpiji bagi nelayan yang menggunakan konverter kit dalam melakukan aktivitas menangkap ikan di laut,” katanya. (oxa)