Miris Siswa SDN II Tontulow Belajar di RDG

Sejumlah siswa SDN II Tontulow pada 2 kelas berbeda, terpaksa belajar di RDG. Mereka berharap, ruang kelas yang terbakar dibantu diperbaiki.

eQuator.co.id – PINOGALUMAN – Potret miris terlihat dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Tontulow Kecamatan Pinogaluman. Karena kekurangan sarana gedung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sejumlah siswa harus menempati Rumah

Dinas Guru (RDG) sebagai ruang kelas. “Situasi ini telah berlangsung sejak tahun 2014 silam, tepat ketika beberapa ruang kelas di sekolah

ini terbakar. Kami berharap pemerintah bisa membantu agar anak-anak tidak lagi belajar di RDG, namun menempati ruang belajar yang

representative,” ujar Kepala Sekolah SDN II Tontulow, Rasmin Van Gobel SPd, kemarin.

Kedaan ini semakin bertambah memprihatinkan, karena bau busuk dari WC RDG yang telah rusak, kerap menyengat saat KBM tengah berlangsung.

Belum lagi, kondisi RDG yang sangat sempit, tentu membuat guru dan siswa terkait tidak nyaman. Dia mengungkap, pihaknya telah beberapa

kali mengajukan permohonan kepada instansi terkait di Pemkab Bolmut, namun belum mendapatkan realisasi.

“Kami telah berusaha untuk meminta bantuan dari pihak-pihak terkait. Kini hanya bisa berdoa, semoga bisa segera turun bantuan bagi sekolah kami, agar para siswa tidak lagi belajar di tempat sempit sambil menghirup aroma WC,” pintanya.

Keluhan Kepsek SDN II Tontulow ini turut diperkuat pengakuan, Ardiansah Umar, salah satu siswa kelas lima sekolah tersebut.

Dituturkan, dia dan teman-temannya tidak nyaman saat belajar, karena gerah, panas dan sempit di dalam ruangan 2 x 2 meter tersebut. Belum lagi sambungnya, bila hujan turun, air kerap masuk ke dalam lokasi RDG, yang lokasinya lebih rendah dari bangunan-bangunan lainnya di sekolah itu.

“Kalo so tenga hari so pe panas torang blajar. Blum lagi kalo ujang, aer maso. Jadi kalo torang blajar kaki torang angkat di kadera supaya nya kena aer,” tutur Umar.

Menanggapi hal ini, Kepala Dikpora Kecamatan Pinogaluman, Djona Masuara mengatakan, pihaknya telah berupaya membantu mengusulkan hal ini, ke Dikpora Kabupaten, namun hingga kini belum ada realisasinya.

Menurut penjelasan pihak Dikpora Kabupaten Bolmut sambungnya, bantuan belum akan turun jika pelaku pembakaran sekolah belum terungkap.

Di tempat terpisah, Kadis Dikpora Bolmut, Drs Abdul Nazarudin Maloho meminta pihak SDN II Tontulow tenang, karena nasib sekolah mereka, akan diperjuangkan lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan yang turun tahun ini. Namun sambungnya, saat ini pihaknya tengah merampungkan data verifikasi perbaikan dan pembangunan

fasilitas-fasilitas pendidikan di seantero Kabupaten Bolmut, termasuk

SDN II Tontulow.

“Jangan khawatir, dana itu ada, dan akan kami salurkan dalam bentuk rehabilitasi bangunan yang rusak atau terbakar. Ingat!, tahun ini juga pasti kami rehab sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan, termasuk sekolah itu,”jamin mantan pimpinan sejumlah instansi di lingkup Pemkab Bolmut itu. (mg-31/fed)