eQuator – Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid memiliki harapan dan cita-cita khusus bagi Kabupaten Kayong Utara di mata masyarakat Kalbar, bahkan Indonesia. Orang nomor wahid di jajaran eksekutif Kayong Utara ini, sangat ingin daerah yang dipimpinnya sejak 2008 ini dikenal sebagai daerah agamis yang toleran, atau daerah inspirasi Islam di Kalbar.
Menjadikan Kayong Utara sebagai daerah inspirasi Islam bukan sekedar harapan. Untuk mewujudkan mimpi itu, Pemkab Kayong Utara mendorong semaksimal mungkin Panitia Hari Besar Islam (PHBI) untuk memeriahkan setiap hari besar Islam, misalnya peringatan 1 Muharram 1437 H yang mengusung Gema Muharram pada tahun 2015 ini.
Cita-cita Bupati Kayong Utara menjadikan daerah inspirasi Islam di negeri ini dikemukakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kayong Utara, H Nazril Hijar SAg. Bupati Kayong Utara tak dapat menyampaikan langsung, karena berhalangan hadir dalam kegiatan Gema Muharram lantaran sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di luar daerah. Karenanya, pembukaan Gema Muharram pada 9 November 2015 diwakilkan kepada Wakil Bupati Kayong Utara, Idrus. Sedangkan acara penutupan pada 15 November 2015 oleh Asisten I Setda Pemkab Kayong Utara, H Syarif Muzahar SIP.
H Nazril yang juga Ketua Panitia Gema Muharram mengatakan, cita-cita KKU untuk menjadi daerah inspirasi Islam di Kalbar sudah pernah didiskusikan Bupati H Hildi Hamid. Bahkan, beberapa tahun silam, tokoh pelopor pendidikan dan kesehatan gratis di Kalbar itu memiliki harapan agar daerah ini dikenal karena nuansa agamisnya. “Pesan beliau (Bupati, red), cita-cita Kayong Utara untuk jadi daerah inspirasi Islam di Kalbar haruslah kita kuatkan lagi. Kalau peringatan Imlek, maka yang kita ingat pasti Kota Singkawang, jika Robo-robo kita selalu ingat dengan Mempawah, jika Gawai maka kita ingat dengan masyarakat perhuluan, dan untuk hari besar Islam seperti Muharram maka kita harus bisa wujudkan agar masyarakat Kalbar ingat dengan Sukadana, Kayong Utara,” ujarnya.
Mewujudkan Kayong Utara sebagai daerah inspirasi Islam di Kalbar bukan tanpa alasan. Menurut H Nazril, Kayong Utara adalah daerah terbuka bagi umat manapun, dan secara kebetulan Islam adalah agama yang penganutnya terbesar. “Lebih 90 persen warga Kayong Utara adalah muslim. Untuk itu, umat Islam di Kayong Utara harus menjadi contoh terbaik, dan berikan kesan terbaik bagi umat di Kalbar,” harapnya.
Gema Muharram 1437 Hijriah dimeriahkan dengan berbagai lomba. Diantaranya lomba ceramah agama, barzanji, hafalan surah-surah pendek, hafalan 1 juz, azan, karnaval dan kasidah. (*)
Narasi dan Foto: Kamiriluddin