eQuator – Sukadana-RK. Sejumlah mobil dum truck mengangkut tanah merah dari berbagai tempat. Tanah itu diangkut lalu dicurahkan ke lokasi barau timbun pasar ikan Dusun Siduk, Desa Simpang Tiga.
Pembangunan barau timbun itu dilaksanakan Pemerintah Desa Simpang Tiga melalui Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Itu dilakukan guna menggairahkan kembali aktivitas pasar ikan di Desa Simpang Tiga yang beberapa tahun vakum karena kondisi tempat yang kurang menunjang.
Anggota TPK Desa Simpang Tiga, Helmi menerangkan, barau timbun dibangun dengan menggunakan kayu belian. Pekerjaan barau dilakukan dengan cara bertingkat supaya pondasi barau lebih kuat. “Dibangun dengan bertingkat, ada induk barau dan anak barau agar lebih kokoh,” ujarnya ketika mengawasi pekerjaan barau timbun, Kamis (10/12).
Barau timbun itu dibangun menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) yang nilainya sekitar Rp 300 juta.
Sebelumnya, Kepala Desa Simpang Tiga, Rajali mengatakan, pembangunan barau timbun pasar ikan ini sudah melalui usulan masyarakat. Sebelum dibangun, pihak desa telah mengundang sejumlah pemuka masyarakat untuk dimintai saran dan pendapatnya serta persetujuan pembangunan tersebut. “Jadi, ini kita bangun atas harapan masyarakat,” katanya.
Dijelaskannya, dulunya pasar ikan Siduk ini aktif. Namun beberapa tahun terakhir, aktivitas pasar ikan Siduk menjadi vakum bahkan tidak ada lagi pedagang yang menjual ikannya di pasar itu. Pedagang pindah menjual ikannya di desa tetangga, Riam Berasap Jaya.
Melihat kondisi pasar ikan Siduk kian lesu ditinggal pedagangnya, Kepala Desa Simpang Tiga, Rajali pun ingin mengembalikan kembali kondisi pasar ikan yang dulunya bergairah. “Kita ingin masyarakat kita kembali jualan di pasar ikan Siduk ini, dan sebelumnya kita tata dulu supaya kondisi pasar ikan lebih menunjang untuk aktivitas perdagangan,” ujarnya. (lud)