KPK Sambut Positif Komjen Tito Calon Kapolri

eQuator.co.id – Jakarta-RK. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut positif pemilihan Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri.

Lembaga antirasuah itu berharap kerjasama kelembagaan bisa lebih ditingkatkan, jika nanti Tito benar-benar terpilih menjadi Kapolri. “’Kami kan banyak punya kerjasama sebagai penegak hokum. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” ujar Yuyuk Andriati, pelaksana harian Kabiro Humas KPK, kemarin.

Menurut Yuyuk, program kerjasama antara KPK dan Polri tak hanya dalam hal penindakan, tapi juga pencegahan. “Kami juga punya kerjasama koordinasi dan supervisi, ini harus lebih diefektifkan,” terang Yuyuk.

Apalagi tahun depan, KPK mengajukan penambahan anggaran, untuk peningkatan Korsub dengan Polri dan Kejaksaan. KPK berharap tahun depan bisa memiliki 200-an perkara yang bisa dikorsubkan dengan Polri maupun Kejaksaan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK yang juga berasal dari polisi, Basaria Panjaitan juga mengapresiasi terpilihnya Tito sebagai calon tunggal. “Beliau orangnya baik,” katanya. Basaria mengaku sampai saat ini belum ada permintaan untuk menelusuri rekam jejak Tito, baik dari pemerintah maupun DPR. Jika ada permintaan, KPK mengaku siap melakukan tracking.

Tito memang cenderung clear dari rekam jejak yang menyangkut integritasnya sebagai pejabat negara. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas mengatakan, sampai saat ini nama Tito tidak ada dalam catatan transaksi mencurigakan, maupun rekening gendut yang pernah ditemukan ICW.

Meski rekam jejaknya cenderung bersih, namun tingkat kepatuhan Tito dalam menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), tak setertib seniornya, Jenderal Badrodin Haiti. Tito terakhir kali melaporkan LHKPN pada 20 November 2014, saat ini menjadi asisten perencanaan umum dan anggaran (Asrena) Kapolri.

Harta Tito dalam LHKPN tercatat sebanyak Rp10,2 miliar. Saat menjabat Kapolda Metro Jaya dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Tito belum melaporkan kembali hartanya. Salah satu aset Tito yang mencolok ialah rumah di Jakarta senilai Rp5 miliar dan di Singapore senilai Rp3 miliar. (jawa pos/JPG)