Ketua DPD Oesman Sapta: Bandara Kayong Utara Menguntungkan Masyarakat Lemah

TINJAU BANDARA: DR H Oesman Sapta bersama Bupati H Hildi Hamid di lokasi rencana Bandara di desa Riam Berasap Jaya, kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Kamiriluddin/RK

eQuator.co.id – SUKADANA. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indilonesia (DPD RI) DR Oesman Sapta Odang meninjau lokasi yang direncanakan untuk Bandar Udara (Bandara) di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Selasa (1/5).
Oesman Sapta tiba di lokasi Bandara di Riam Berasap Jaya, kecamatan Sukadana didampingi anggota DPD RI asal Sulawesi Tengah, dr Delis Julkarson Hehi dan Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid dan Wakil Ketua DPRD KKU, Tajudin sekitar pukul 11.00.
Di sana, OSO yangbjuga Wakil Ketua MPR RI tidak terlalu lama. Ia sebatas melihat lokasi dan duduk sebentar di bangunan pondok yang persis berdiri di pinggir jalan nasional Siduk-Tayap.
Warga sekitar mendadak ramai datang begitu mendengar tokoh nasional asal Sukadana, meninjau lokasi Bandara yang sebelumnya sudah ditinjau Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI, Agus Santoso dan sejumlah anggota DPD RI lainnya.
“Untuk perkembangan Bandara ini, pemerintah daerah yang tahu. Dalam hal ini Bupati Kayong Utara, Bupati Hildi karena beliau yang mengusulkan, yang akan dilanjutkan Bupati terpilih selanjutnya,” kata OSO.
Bicara potensi Bandara Kayong Utara, OSO yakin jauh menguntungkan. Terutama, kata dia, akan menguntungkan masyarakat ekonomi lemah. “Anda bisa bayangkan ya, orang-orang baik dari Melawi, Sekadau dan daerah perhuluan lainnya kalau mau ke Jakarta mesti ke Pontianak dulu. Nah, kalau di Kayong Utara tepatnya di Siduk ini ada Bandara maka biaya yang keluarkan jauh lebih hemat. Selisihnya bisa Rp 200 ribu, dan bagi masyarakat lemah Rp 200 ribu itu sangat besar sekali,” paparnya.
OSO optimis terbangunnya Bandara di Kayong Utara karena letak geografisnya yang strategis. Betapa tidak, lokasi Bandara yang diusulkan Pemkab Kayong Utara persis di tengah antar Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang. Bahkan, mudah dijangkau masyarakat di perhuluan Kalbar melalui jalan Trans Kalimantan. (lud)