eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Titik awal untuk memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Melawi, tidak pernah lepas dari disiplin seluruh aparat pelaksana pendidikannya.
“Tanpa disiplin, kualitas dan mutu pendidikan akan sulit meningkat,” kata H Iskandar Zeen, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Melawi kepada Rakyat Kalbar, belum lama ini.
Apalagi, tambah dia, kondisi pendidikan saat ini, banyak perubahan kurikulum. “Seluruh aparat pendidikan harus menyikapi perubahan kurikulum yang baru tersebut dengan penuh kedisiplinan,” ucap Iskandar.
Dia menyadari, untuk meningkatkan mutu pendidikan, banyak kendala yang dihadapi pelaksana pendidikan. “Tetapi harus disadari, bahwa pendidikan sangat penting dan diperlukan oleh bangsa kita. Apalagi telah diimbangi dengan dana yang memadai,” jelas Iskandar.
Selain itu, tambah Iskandar, harus ada standar dan studi kelayakan tentang dunia pendidikan, terutama dalam pembangunan fisik, sarana prasarana gedung sekolah. “Sebagai contoh kalau memang seluruh desa dibangun sekolah, tentunya sebelum dibangun harus melihat standarnya,” katanya.
Tanpa didukung sekolah-sekolah penunjang, menurut Iskandar, pembangunan gedung sekolah nantinya berdampak kepada penempatan guru. “Sekolah dibuka tetapi guru tidak memadai. Sebab pengangkatan guru kebijakan pusat bukan kebijakan daerah,” ingatnya.
Dia juga menyontohkan, sekarang hampir setiap desa ada gedung SMP, tetapi tidak diukur secara standar, seperti sekolah-sekolah SD pendukungnya. Akibatnya, siswanya tidak ada dan gurunyanya juga sulit. “Makanya mendirikan sekolah harus dilakukan studi kelayakan seperti melihat sekolah-sekolah penunjang SMP tersebut,” jelas Iskandar.
Kemudian soal penempatan guru bersertifikasi, kata Iskandar, harus mampu memenuhi jumlah jam mengajarnya, dan harus bisa dicapai selam 24 jam. Kalau salah satu sekolah pada satu bidang studi tertentu ada lima orang tenaga pengajarnya, bagaimana bisa mendapatkan sertifikasi.
“Jadi, penempatan guru juga harus disikapi, agar guru-guru yang berprestasi dapat mencapai sertifikasi guru sebagai bentuk penghargaan atas prestasi yang diraihnya,” jelas Iskandar.
Selain itu, tambah dia, penempatan guru untuk sekolah-sekolah di daerah pedalaman, persoalan kekurangan guru dan lainnya, harus tuntas, supaya bisa tercapai pemerataan guru. (aji)