eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Polda Kalbar menggelar upacara memperingati HUT ke 70 Polisi Wanita (Polwan) di Jalan Rahadi Usman, Rabu pagi (5/9). Upacara dipimpin langsung oleh Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono.
Peringatan HUT bertemakan ‘Polwan Profesional, Modern, dan Terpercaya Siap Sukseskan Agenda Kamtibmas 2018-2019’ ini dihadiri pejabat di jajaran Polda Kalbar, termasuk Polwan. Hadir pula pejabat Wakil Bupati Sambas Hairiah beserta wanita yang menjabat di institusi pemerintah lainnya maupun TNI dan politisi wanita.
Usai upacara, para Polwan unjuk kebolehan. Seperti mengendarai sepeda motor besar, bela diri, dan dua Polwan unit K9 Polda Kalbar melakukan atraksi dengan satwa anjingnya. Pada kesempatan itu Polda Kalbar memberikan penghargaan kepada Polwan yang berprestasi.
“Keberadaan Polwan di tengah masyarakat benar-benar memberikan rasa aman, terutama di wilayah jajaran Polda Kalbar,” kata Kapolda diwawancarai usai upacara.
Banyak prestasi yang ditorehkan Polwan di jajarannya. Mereka bisa dihandalkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) bersama anggota Polri pria. Salah satu yang membanggakan adalah penunjukkan perwira tinggi polri yang dipercayakan kepada Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Sri Handayani yang bertindak sebagai inspektur upacara. Wakapolda juga mendapat medali dari pucuk pimpinan. “Tentunya ini bisa membangkitkan semangat Polwan lainnya, khususnya aspek Kamtibmas,” ujar Kapolda.
Dijelaskannya, situasi kamtibmas di Kalbar sampai saat ini kondusif. Semua hal-hal yang dapat mengganggu Kamtibmas jauh-jauh hari bersama masyarakat sudah diidentifikasi dan inventarisir.
“Sehingga bersama-sama masyarakat bisa menekan gangguan itu,” ujarnya.
Rangkaian Pilkada telah dilalui, sampai dengan tahapan akhir. Kemudian akan dilakukan serah terima jabatan (sertijab) dari Penjabat Gubernur Riyadmadji ke Gubernur terpilih Kalbar, Sutarmidji. “Karena sudah kondusif mari kita rayakan kesusksesan ini yang dinilai oleh unsur pimpinan di pusat sana sangat aman,” katanya.
Menurut rencana, pawai obor Asian Paragames 2018 akan singgah di Kota Pontianak pada 19 September. Sama hal Asian Games, jajaran Polda Kalbar juga ambil bagian pada pesta olahraga atlet disablitas tersebut. Manakala para offisial negara peserta berkesempatan mengunjungi Kalbar, jajarannya pun sudah mempersiapkan personel. Sebab Kalbar setidaknya memiliki 30 destinasi wisata alam yang layak dikunjungi.
“Asian Paragames hanya dilaksanakan di Jakarta, tapi obornya 19 September di sini, mari kita sama-sama supaya provinsi Kalbar supaya jadi terkenal, baik nasional maupun Internasional,” ajaknya.
Begitu pula dengan rencana kedatangan Ustadz Abdul Somad (UAS) saat haul Kesultanan Pontianak ke 217 pada 9-10 September 2018. Kedatangan Ustadz kondang itu, pasti akan dihadiri ribuan masyarakat.
“Mari sama-sama lah, bisa memberikan tausiyah yang baik bagi kita semua, mari kita dengar tausiahnya, ngak masalah saya rasa,” seru Kapolda.
Kalbar saat ini sudah sangat kondusif. Apalagi sudah ada dikunjungi sederet tamu nasional maupun internasional. Semuanya bisa diterima, serta aman dan lancar.
“Kembali ke mereka (tamu), mereka bisa menjual (mempromosikan) ke warga lainnya, bahwa Kalbar layak dikunjungi, destinasi wisatanya cantik-cantik,” tutup Kalpolda.
Diantara Polwan yang menerima penghargaan yaitu Bripda Indah Safitri Mawani, Bripda Bella Yuliska , Bripda Dina Septiani. Brigadir Intan Septiana, Bripda Ulvie Navila, dan Bripda Shavira Rizqa Yudi Chairunnisa. Mereka merupakan tim penyelam yang dimiliki Polda Kalbar. Mereka masuk dalam tim penyelam berawal dari hobi dan telah memiliki sertifikat menyelam.
“Kami ini campuran dan kalau kami sih memang hobi menyelam,” kata Brigadir Intan Septiana dalam bincang singkat kepada Rakyat Kalbar, usai upacara HUT Polwan di Jalan Rahadi Usman, Rabu (5/9)
Intan menjelaskan, sebagai tim penyelam harus memiliki kemampuan dan melakukan latihan rutin, kebugaran fisik selalu dijaga. “Diving (menyelam) suatu keahlian, tidak semua orang bisa, harus latihan rutin,” kata Polwan yang menekuni dunia selam sejak 2015 ini.
Latihan demi latihan terus dilakukan demi meningkatkan kemampuan. Saat latihan para Polwan cantik ini didampingi Instruktur Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kalbar. Alat selam dari klub mereka dan Direktorat Polair Polda Kalbar.
Standar keselamatan tetap nomor satu saat sedang berlatih. Sebagai anggota polri, jadwal latihan diatur sehingga tidak mengganggu tugas pokoknya.
“Setelah dinas kami baru latihan, biasanya sore, kami tidak mengganggu jam dinas. Kalau weekend (akhir pekan) ke pulau latihan di laut langsung biasa dua hari,” tutur Intan.
Saat akan latihan, mereka selalu minta restu kepada atasan. Atasan pun mendukung. Intan menuturkan, pulau Randayan di Kabupaten Bengkayang tempat biasa latihan. Mulai dari latihan fisik hingga teknik menyelam. Selain lantihan langsung di laut, mereka juga biasa latihan menyelam di kolam.
“Latihan diizinkan atasan, ibu Wakapolda (Brigjend Pol Sri Handayani) juga mendukung kegiatan kami,” jelasnya.
Intan menuturkan, mereka memang belum pernah terjun ke penugasan langsung. Namun hal yang membanggakan adalah mereka ikut ambil bagian penyelaman massal wanita sebanyak sekitar 930 orang di pantai Manado, Mega Mas, Sulawesi Utara, Sabtu (11/8). Aksi mereka dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI) membentangkan bendera merah putih sepanjang 500 meter di bawah laut. Terpanjang di Indonesia.
“Kami kemarin ikut pecahkan rekor MURI di Manado. Jadi itu penyeleman masal, wanita semua, kalau dari Polda Kalbar Polwannya 7 orang dan 1 Bhayangkari. Ibu Wakapolda kemarin juga mendampingi kami ke Manado,” ungkap Intan.
Polwan yang mendapatkan penghargaan adalah Kasatlantas Polresta Pontianak, Kompol Syarifah Salbiah. Kepada sejumlah wartawan, dia mengatakan penghargaan dia dapatkan atas dukungan semua pihak.
“Saya berterima kasih kepada Tuhan, kepada masyarakat yang sudah berkerjasama, dukungan dari dinas instansi terkait, doa dari orang tua, dari keluarga. Kita harus mengingat Tuhan, karena apa yang kita lakukan adalah ibadah, makanya apa yang kita lakukan harus dengan ikhlas,” paparnya.
Salbiah mengungkapkan akan terus berusaha melaksanakan tugas secara profesional. Dengan tidak melupakan petunjuk arahan pimpinan. “Saya berkerja sesuai dengan koridor,” ucapnya.
Dirinya melaksanakan tugas dengan ikhlas dan selalu menyampaikan kepada rekan di bawahnya atau anggota agar ikhlas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dimana masyarakat membutuhkan mereka, di situ diharapkan bisa hadir. “Misalnya, tupoksi kami untuk membuat lalulintas lancar, saya monitor tol Landak padat, saya merasakan apa yang dirasakan oleh anggota, kalau padatnya lima jam ya sama-sama kita berdiri bersama,” paparnya.
Dia menganggap anggotanya sebagai adik-adiknya. Jika yang muda anaknya. Dan dia tau kapan memposisikan diri sebagai pemimpin.
“Kapan kita sebagai kakak, kapan kita sebagai ibu, saya selalu berada di tengah-tengah mereka,” ujarnya.
Yang paling penting dan harus diperhatikan kata dia, tidak bisa berkerja sendiri, harus tim. Sedangkan tim harus kuat.
“Saya selalu menyampaikan kepada mereka, ibarat sapu kalau hanya satu tidak ada suara, kalau dia satu ikat ada suara, begitu juga dengan dinas instansi terkait, kita tidak boleh melupakan mereka,” jelasnya.
Ketegasan sebagai seorang pemimpin tetap dijalani. Jika anggotanya berkerja bagus, akan diberikan penghargaan. Sebaliknya, melakukan pelanggaran akan tetap diberikan sanksi.
“Misalnya kalau terlambat apel, diberikan push up, kita di lapangan kan kalau terlambat fatal, kita harus tepat waktu,” lugasnya.
Ditempat sama, Wakil Bupati Sambas Hairiah mengatakan, Polwan hadir di tengah masyarakat sebagai pelindung. Tentu saja memberikan rasa aman kepada masyarakat. “Selama ini saya berinteraksi dengan Polwan sangat menyenangkan, mereka sangat profesional terutama penanganan yang bersifat pencegahan,” ujarnya kepada Wartawan.
Kepolisian memiliki kapasitas untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Kedepannya dia berharap secara institusi keberadaan Polwan semakin banyak dan meningkatkan profesionalismenya. “Dan banyak dilibatkan penanganan kasus yang didalamnya ada keterilbatan perempuan dan anak,” harap Hairiah.
Laporan: Ambrosius Junius
Editor: Arman Hairiadi