-ads-
Home Features Kalbar yang Aman, Elegan dan Unggul

Kalbar yang Aman, Elegan dan Unggul

Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2019

JAGA KAMTIBMAS Kapolda Kalbar, Inspektur Jenderal Polisi Didi Haryono dan Gubernur Kalbar Sutarmidji mengimbau seluruh pihak menjaga kamtibmas selam Pemilu 2019. Andi Ridwansyah/Rakyat kalbar

Menjadikan Kalimantan Barat sebagai salah satu provinsi yang aman, elegan dan unggul. Itulah komitmen pemerintah daerah, stakeholder dan elemen masyarakat menjelang pemungutan suara Pemilu 2019.

Andi Ridwansyah, Kubu Raya

eQuator.co.id – Penyelenggaraan pesta demokrasi tahun 2019 dalam optik Kepolisian, adalah sebuah nilai besar yang diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

-ads-

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Didi Haryono menyebut, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di 14 kabupaten/kota se-Kalbar terpantau kondusif. Penegasan tersebut disampaikan kepada wartawan, usai menghadiri kegiatan Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2019 di Provinsi Kalimantan Barat yang Aman, Lancar dan Sukses, Senin (11/3) di Qubu Resort.

Jenderal bintang dua itu memastikan, menjamin sukses dan amannya pesta demokrasi, secara tidak langsung Polri mengajarkan kepada masyarakat mengenai pentingnya 4 Pilar Kebangsaan, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang Undang Dasar (UUD) 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, yang menjadi pola pikir dan landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kita ketahui, Indonesia adalah bangsa besar yang menopang semua perbedaan, baik suku, agama maupun ras. Salah satunya, Kalimantan Barat yang memiliki keberagaman etnis, terdapat 17 etnis besar yang didominasi oleh tiga etnis besar, Tionghoa, Dayak dan Melayu (Tidayu),” paparnya.

Keberagaman tersebut adalah sumber kekayaan terbesar, dimana bisa ditemukan suatu negara yang terdiri banyak etnis dan berbeda agama, tapi menjadi satu kesatuan yaitu NKRI.

Didi mengingatkan, dalam menjalankan kehidupannya, masyarakat dan pemerintah harus memahami pentingnya cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya. Mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan,” ucapnya.

Dia mengatakan, pilkada serentak 2018 lalu membuktikan, bahwa pemilu kedepan juga akan berjalan dengan aman. “Mulanya Kalbar menjadi salah satu provinsi terawan kedua, setelah Papua, dimana dalam 11 indikator kerawanan pilkada, Kalbar memenuhi semua indikator tersebut.” ungkapnya.

Namun, kebersamaan dan soliditas yang tinggi, baik pemerintah dan masyarakat yang menginginkan Kalbar menjadi provinsi yang maju. “Kita berhasil menjadikan Kalbar sebagai salah satu provinsi teraman dalam penyelenggaraan pilkada 2018. Kita hadir di sini untuk menyatukan tekad, secara bersama-sama menginginkan Kalbar melaksanakan Pemilu 2019 damai,” terangnya.

Kalbar punya 174 kecamatan, dan 2.130 desa. Dengan total 16.499 TPS yang terbagi di seluruh wilayah Kalbar. “Kita akan lakukan segala yang kita bisa demi mengamankan dan mensukseskan gelaran pemilu. Mulai dari menjaga kondisi geografi, infratruktur, dan juga nilai sosial,”jelasnya.

Dia yakin, tak ada masalah terkait nilai geografi di Kalbar jelang pemilu yang akan berlangsung dalam kurun sebulan kedepan. “Yang paling aman demografi. Itu bisa dibuktikan dengan keberagaman yang kita miliki, tak mempengaruhi kondisi kamtibmas kita yang sudah aman ini,”paparnya.

Dia menyebut, telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait, seperti TNI AD, AU, AL untuk proses pengamanan selama pemilu berlangsung.

“Kita lakukan semuanya untuk mempertahankan apa yang sudah kita jaga selama ini. Yaitu menjaga kondisi uang aman, tertib, dan damai,”tuturnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah demi menjaga situasi tetap aman dan nyaman. Salah satunya dengan patroli keliling yang dilakukan rutin diseluruh wilayah yang ada di Kalbar. Dia mengklaim dengan adanya giat seperti ini, dapat menekan angka kejahatan yang tak kasat mata. Seperti yang kerap beredar di media sosial yang meliputi ujaran kebencian, dan terutama hoaks. “Yang mengarah pada provokasi yang dapat menyebabkan fitnah, dan berakibat pada pemecah belah,”papar dia.

Kalau memang ditemukan ada yang memenuhi kategori menyalahi aturan dan termasuk pidana akan diproses oleh pihaknya. Dan sampai saat ini, dikatakan Kapolda situasi sepetti itu masih belum terjadi, dan masih tergolong aman. “Alhamdulillah sejauh ini jelang pemilu, semuanya berlangsung aman,”ujarnya.

Kedamaian, kerukunan di Kalbar sudah terjaga, kebersamaan dan toleransi yang sudah terpelihara, sudah menjadi kewajiban sebagai warga untuk sama-sama menjaga, merawat dan memelihara Kalbar yang kondusif.

Dalam pesta demokrasi ini, perbedaan warna, beda partai, beda pilihan dalam politik adalah hal yang wajar, karena dilindungi oleh konstitusi, dan tidak perlu dipersoalkan. “Jangan sampai pemilu sebagai siklus 5 tahunan ini merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya di Provinsi Kalbar yang kita cintai ini,”pintanya.

Dirinya pun turut mengajak masyarakat Kalbar menjaga kerukunan dan kedamaian. “Mari kita jaga Kalbar yang damai, Kalbar yang rukun, Kalbar yang toleran, Kalbar yang kondusif, sehingga pembangunan bisa berjalan, program pemerintah bisa terlaksana, maka harapan masyarakat yang menginginkan kalbar maju dapat terwujud,” ajaknya.

Dia mengimbau, jangan melakukan provokasi dan hasutan, cegah informasi bohong dan ujaran kebencian. Ini bentuk menghormati perbedaan politik  dengan  menghindari akan hal-hal itu berarti dapat bernilai ibadah, dan mencegah hal – hal yang dapat juga memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Sementara itu, dalam sambutanya Kasdam XII/Tanjungpura, Brigjen TNI Alfred Denny D Tuejeh mengatakan, dalam rangka mengawal pesta demokrasi di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Kodam XII/Tpr telah menyiapkan sebanyak 7 batalyon untuk membantu tugas kepolisian dalam melaksanakan pengamanan Pemilu 2019 di wilayah Kalbar. Selain itu juga membantu KPU dalam pendistribusian logistik Pemilu.

“Semua dikerhkan dalam rangka mengamankan pemilu. Disini ada 7 batalion kita kerahkan tujuh batalion,” katanya

Dirinya mengaku, satu batalion itu berjumlah kurang lebih 3-4 ribu personel. “Itu masih ada lagi,” jelasnya

Dirinya memastikan bahwa jajaran TNI netral. “Saya sudah sampaikan harus netral. Tidak ada prajurit yang  berpolitik. Tadi sudah saya sampaikan kalau ada prajurit yang tidak netral laporkan. Kalau dia terbukti maka akan kita tindak,” terangnya.

Dirinya megaku pihaknya juga telah mementakan tingkat kerawanan dan ancaman yang kemudian timbul.” Mudahkan aman lah, “harapnya.

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji pun berpesan, agar masyarakat dapat bijak  menyikapi perbedaan pendapat, dan pilihan.”Kita harus bijak dalam menyikapi adanya perbedaan,” ajaknya.

Begitu juga halnya kepada para caleg yang berkontestasi dalam pemilihan umum, dirinya mengharapkan juga  dapat  memberikan penjelasan yang benar pada masyarakat. “Kita harus dewasa dalam berpolitik,” ujarnya.

Dia menyebut, masyarakat perlu mendapatkan pendidikan politik yang baik.”Inilah yang harus kita berikan,” jelasnya.

Gubernur meminta penyelenggara pesta demokrasi juga harus  tegas sesuai dengan aturan. “Jadi penyelenggara pun kita harapkan dapat tegas. Tegasnya sesuai dengan aturan yang ada,” pintanya.

Dalam pesta demokrasi, dia mengajak, masyakat agar dapat  menghindari gesek-gesekan. “Cerita pemilu dalam dan hal-hal lain untuk terjadinya gesekan. Kita waspada tapi yakinlah itu tak terjadi karena berdasarkan penyampaikan Kapolda dan Kasdam, Pilkada kemarin ujian, jika sudah keluar dari ujian tersebut maka luar biasa,”pungkansya

Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Bawaslu Kalbar, Walikota Pontianak, Bupati Kubu Raya, Calon Anggota DPR – RI, DPD, DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten Kubu Raya, ketua dan pengurus seluruh partai Provinsi Kalbar serta perwakilan Tim Pemenangan Daerah Calon Presiden dan Wakil Presiden. Acara deklarasi tersebut ditutup dengan penandatanganan deklarasi damai.

 

Editor: Yuni Kurniyanto

Exit mobile version