Kajot Bertepuk Sebelah Tangan?

Kisah Kasih Sang Ketua DPRD

LAPOR BK. Pengacara keluarga Putri Lasiando, Andreas Tuto, menunjukkan foto-foto yang diunggah Ketua DPRD Bengkayang Martinus Kajot ke FB-nya, di Kantor DPRD Bengkayang, Kamis (10/3). Kurnadi

Bengkayang-RK. Pernyataan Martinus Kajot (KJ, 43) bahwa Putri Lasiando (PL, 26) akan bunuh diri jika tidak menikah dengannya dibantah keras oleh keluarga PL. Hubungan KJ, pria yang menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang itu, dengan PL diklaim karena terpaksa. Bukan suka sama suka.

“Jujur saja, kami terkejut dengan pernyataan PL akan bunuh diri jika tidak menikah dengan KJ. PL jelas mengatakan kepada kami bahwa ia tidak ada perasaan cinta atau apapun terhadap KJ,” ujar paman PL, Martinus Ujang, kepada Rakyat Kalbar, di kediamannya, Sabtu (12/3) sekitar pukul 14.00 WIB.

Dibeberkan Ujang, KJ telah membuat pengaduan ke Polres Bengkayang. “PL dilaporkan dengan berbagai tuduhan, jadi jelas ada unsur pemaksaan terhadap PL,” tegasnya.

Menurut dia, laporan ke polisi tersebut merupakan strategi KJ untuk bisa bertemu PL. “Jika hubungan dilakukan karena suka sama suka, sekarang laporan di polisi itu tujuannya apa?” tanya Ujang.

Mantan Anggota DPRD Bengkayang periode 1999-2004 ini menyatakan, penyebutan PL pernah berhubungan intim dengan KJ adalah hal yang tidak etis diucapkan seorang Ketua DPRD. Persoalan tersebut sedang dikaji pihaknya.

“Terkait hal itu, keluarga besar PL akan membuat laporan tersendiri jika ternyata ada tindak pidana yang dilakukan KJ,” tuturnya.

Termasuk statement KJ yang menyatakan telah memberi mobil, rumah, dan barang lainnya, kepada PL. Menurut Ujang, KJ mengada-ada. Sebab sepengetahuan dia, semua yang ada pada PL adalah pemberian orangtua dan atas nama PL sendiri.

“Bahkan pada saat kuliah dan kerjapun, biaya jajan yang memberikan semuanya orangtua dan keluarga PL,” ungkap dia.

Gara-gara foto KJ dan PL berduaan di sebuah kamar yang kemudian dipajang di Facebook KJ tersebut, sambungnya, pihaknya merasa dirugikan. Pasalnya, setiap orang akan menduga sudah terjadi perzinahan.

“Keluarga akan meminta keterangan dan pengakuan langsung dari PL. Jika betul terjadi perzinahan dan pelecehan terhadap PL, keluarga akan bertindak, menyerahkan kasus ini ke aparat penegak hukum,” papar Ujang.

Meski yakin omongan KJ mengada-ada, Ujang tetap akan bertanya kepada PL, apa saja yang telah diberikan KJ. Jika dalam jumlah banyak, lanjut dia, dari mana didapatkan hal itu.

“Apa sudah sesuai dengan penghasilan dan sumber yang sah? Sedangkan saya mantan Anggota DPRD jelas tahu dari mana saja sumber keuangan yang didapat oleh Dewan,” tukas Sekretaris PKPI Bengkayang ini.

Pun pihak keluarga telah mengambil inisiatif untuk mengobati kondisi psikologis PL. Mereka khawatir PL syok berat karena tertekan.

“Kami, pihak keluarga sudah sepakat tidak akan merestui hubungan PL dengan KJ sampai kapanpun. Apalagi dengan adanya tindakan publikasi di media sosial Facebook yang menampilkan foto di sebuah kamar hotel. Itu adalah tindakan pelanggaran kode etik seorang Ketua DPRD,” kecam Ujang.

Imbuh dia, “Saya mantan Dewan menjunjung tinggi etika. Harapan kami selaku keluarga PL, harus ada tindakan terhadap Ketua DPRD yang tidak ada etika dan moral. Sadar tidak sadar, KJ sudah mencederai partai, lembaga DPRD, dan masyarakat Bengkayang”.

Ujang juga meminta PDIP mengambil sikap terhadap kader yang diduga melakukan perbuatan tercela. “Apa layak partai besar seperti PDIP memiliki kader yang seperti KJ yang diketahui khalayak ramai memiliki lebih satu istri?” ucap dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, unggahan foto KJ dan PL ke Facebook membuat KJ dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Bengkayang, Kamis (10/3). Gambar itu memang bukan gambar biasa untuk seorang politisi.

Dalam foto selfie mirror (cermin) yang diunggah pada 12 Februari 2016 tersebut, tangan kanan KJ memegang sebuah smartphone sementara tangan kirinya berada di pundak PL. Di belakang mereka, terlihat seprai tempat tidur yang kusut.

Hingga pagi kemarin (12/3), KJ bersikukuh tindakan memajang fotonya dan PL di Facebook karena mereka sudah sepakat membina rumah tangga atau menikah. “Saya ingin menjadikan PL sebagai istri karena sangat mencintainya. Apa yang kami lakukan karena sama sama suka,” seru KJ di salah satu warung kopi di Terminal Bengkayang.

KJ menyatakan tidak mau digantung dan merasa masih terbebani dengan pernyataan ‘mau bunuh diri’ dari PL jika tidak menikah dengannya. “Jika keluarga PL tetap tidak mengizinkan kami menikah, saya hanya butuh omongan langsung dari mulut PL kalau memang ia sudah tidak mau menikah dan berhubungan. Itu saja,” pinta dia.

Hingga berita ini diturunkan, PL belum berhasil dikonfirmasi koran ini. Keberadaannya masih dirahasiakan keluarga yang khawatir jika lokasi PL diketahui, PL akan didatangi KJ.

Laporan: Kurnadi

Editor: Mohamad iQbaL