HMI dan KAHMI Singkawang-Sambas Adukan Saut

Berharap Polisi Memproses Hukum

Belasan kader HMI dan KAHMI Cabang Singkawang mengadukan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang ke Mapolres Singkawang, Selasa (10/5). SUHENDRA

eQuator.co.id – Gebrakan serentak HMI dan KAHMI mengadukan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang ke kantor polisi juga dilakukan kader Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas.

Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) pantai utara (Singkawang-Sambas) mengadukan Saut Situmorang ke kantor polisi, Selasa (10/5).

Di Singkawang, belasan kader cabang HMI dan KAHMI menyampaikan berkas pengaduan terkait statemen Wakil Ketua KPK itu ke Polres Singkawang. Kedatangan massa ini dipimpin Sekretaris Umum KAHMI Cabang Singkawang, Ramdan, SPdi dan Ketua HMI Cabang Singkawang, Jihad.

“Kami menganggap pernyataan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang sangat tendensius dan mengkreditkan institusi nama baik HMI secara kelembagaan,” ujar Ramdan.

Ramdan menyerahkan proses penegakan hukum atas tudingan Saut menyatakan kader HMI terlibat dugaan korupsi, kepada kepolisian.

“Kita bisa membandingkan, HMI banyak memberikan konstribusi terhadap Indonesia, termasuk Kota Singkawang,” tegasnya.

Pengaduan yang disampaikan HMI dan KAHMI Cabang Kota Singkawang, terkait pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan dan fitnah yang dilakukan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang.

“Beliau merupakan publik figur, sebaiknya secara etis mengundurkan diri dan secara nasional kita tidak mau ada image, seakan-akan proses pengkaderan HMI untuk mencetak koruptor. Sementara kita mencetak mereka untuk menjadi  orang-orang yang cerdas,” ungkap Ramdan.

Ketua HMI Cabang Singkawang, Jihad mengatakan, pernyataan Saut Situmorang sangat jelas melukai dirinya. “Saya sendiri mendengar langsung pernyataaan yang tidak menyenangkan itu. Saya minta kepolisian mendukung penuh untuk memprosesnya, dan minta kepada Presiden untuk mencobot jabatan Saut Situmorang,” tegas Jihad.

Wakapolres Singkawang, Kompol Abdul Rosid menerima pengaduan HMI dan KAHMI. Dia mengaku menerima senang hati HMI dan KAHMI, serta akan menyampaikan tuntutan ini ke Mabes Polri melalui Polda Kalbar.

Sementara di Sambas, HMI dan KAHMI cabang setempat juga melakukan gebrakan serupa, mengadukan Saut Situmorang ke Polres Sambas. Pengaduan itu diterima Kapolres AKBP Sunario, Selasa (10/5).

Ketua Majelis Daerah KAHMI Sambas, Misni Safari, SP menegaskan, pernyataan Saut Situmorang, Kamis (5/5) di salah satu stasiun TV swasta, menghina HMI dan menyudutkan korp organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia. Atas dasar itulah Majelis Daerah KAHMI Sambas mengadukan Saut Situmorang ke Polres Sambas, serta menyerahkan bahan bukti rekaman lampiran video rekaman dan pendapat hukum (legal opinion) kepada Kapolres Sambas AKBP Sunario.

“Kami meminta Saut diproses hokum. Karena Saut telah melakukan tindakan penghinaan terhadap organisasi HMI dan alumni HMI (KAHMI) melalui pernyataan langsung sebagai salah satu narasumber di salah satu TV swasta yang bertajuk “Harga Sebuah Perkara”,” tegas Misni.

Menurut Misni, pernyataan Saut tersebut sangat memojokkan HMI sebagai organisasi mahasiswa yang telah lama mengikuti perjalanan bangsa Indonesia.

Pernyataan Saut yang meresahkan HMI itu mengatakan “Orang yang baik di negara ini, manjadi jahat ketika dia sudah menjabat, lihat saja itu tokoh-tokoh politik itu orang pintar semuanya, orang-orang itu orang-orang cerdas, saya selalu bilang kalau HMI minimal dia ikut LK 1, iya kan, lulus itu, pintar, tapi begitu menjadi pejabat dia jadi jahat, curang, greedy (serakah),” kutip Misni atas ucapan Saut ketika membacakan surat laporan yang telah diserahkan ke Polres Sambas.

Kecaman HMI dan KAHMI terhadap Saut Situmorang, jelas Wakil Ketua DPRD Sambas ini, bukan tanpa alas an. Saut Situmorang menyampaikan pernyataannya tersebut dalam kondisi sadar, bahwa dirinya sedang diliput dan pernyataan disiarkan langsung ke publik.

“Pernyataan tendensius seperti itu sangat tidak layak disampaikan pejabat KPK. Ini sangat berbahaya bagi negara, makanya HMI dan KAHMI kompak, meminta Saut harus mundur dari KPK dan diproses hukum,” tegas Misni.

Ditegaskan Misni, statmen Saut sangat berbahaya. Karena keberadaan HMI di negara ini bukan sebagai pencetak koruptor, melainkan mencetak kader bangsa yang memiliki jiwa kepemimpinan, keislaman dan keindonesiaan.

“Banyak kader HMI yang membanggakan. Mereka diantaranya Muhammad Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, Mar’ie Muhammad yang bergelar Master Clean dizamannya. Amien Rais, Prof Jimli Assidiqie, Prof Mahfud MD, Yusril Izha Mahendra, Abraham Samad dan banyak lagi,” beber Misni.

 

Laporan: Suhendra, M. Ridho

Editor: Hamka Saptono