Geger Jasad Bersimbah Darah di Nilam 8

Lim A Im Wafat karena Sakit

BUKAN KORBAN PEMBUNUHAN. Anggota Polresta Pontianak memasukkan jenazah Lim A Im ke dalam ambulans, di Jalan Prof Dr. Hamka, Gang Nilam 8, Pontianak, Minggu (19/11). Polisi memastikan kematian Lim A Im bukan karena tindak kriminalitas. Maulidi Murni-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Warga Jalan Prof Dr. Hamka, Gang Nilam 8, Pontianak, dikejutkan penemuan mayat berlumuran darah di rumah nomor 3, Minggu (19/11). Posisi jasad nenek 78 tahun bernama Lim A Im itu terbaring miring ke kanan di lantai salah satu kamar rumah tersebut.

Kepada wartawan, warga setempat, Yanto menjelaskan A Im diketahui telah wafat ketika seorang tetangga memanggil wanita tersebut. Namun, tak ada jawaban dari dalam rumah itu.

“Jadi kawan ibu yang meninggal itu manggil – manggil, ndak ada suara,” cerita Yanto.

Merasa heran, pria berusia 42 tahun itu membantu memanggil. Tapi, tetap tak ada suara dari dalam rumah. Akhirnya, Yanto memanjat ke jendela yang berada di bagian samping kamar A Im.

Saat itu, kata dia, nenek lanjut usia itu sudah tergeletak di lantai dengan kondisi berlumuran darah. Memakai baju lengkap.

“Saya dobrak pintu belakang, depan tidak bisa karena ada teralis,” ucapnya.

Selanjutnya, Yanto dan warga lain berinisiatif melaporkannya kepada Ketua RT setempat yang meneruskan laporan itu ke Polresta Pontianak. Polisi sigap ke lokasi dan langsung memasang police line di tempat kejadian perkara (TKP) tersebut.

Salah seorang personel Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polresta Pontianak, Bripka Agung Utomo menyatakan, almarhum tinggal sendirian di rumah karena anaknya berada di Jakarta. Dari Informasi keluarga, A Im memiliki riwayat beberapa penyakit.

Agung menyebut, tidak ditemukan tanda kekerasan di kepala korban. “Walaupun kepala penuh darah, tapi tidak ada luka benturan atau pukulan,” ujarnya.

Ia menduga A Im sempat muntah darah di dalam kloset plastik. Agung menganalisa, saking banyaknya darah yang keluar ditambah kondisinya yang sudah sudah tua, akhirnya almarhum tumbang.

“Saya sudah melakukan pemeriksaan, kepalanya saya raba–raba, tidak ada benjolan ataupun pecah, yang jelas si korban murni mengeluarkan darah dari mulut,” beber dia.

Jasad yang masih terbaring miring ke kanan sempat dibalikkan posisinya. Kata Agung, darah pun mengucur dari mulut jenazah tersebut. Di sekitar A Im ditemukan banyak obat herbal, ginseng, dan lainnya. Darah berceceran di lantai kamar, terutama di wadah kloset plastik.

Setelah mendapat laporan dari anak buahnya ini, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol M Husni Ramli, pun menyatakan Lim A Im meninggal dunia secara wajar. “Bukan karena aksi kejahatan,” tegasnya.

Ketua RT 3 / RW 4 Gang Nilam 8 Kelurahan Sui Jawi, Zainudin menyebut, sebenarnya A Im memiliki keluarga di daerah sekitar. “Warga sini lebih dari 10 tahun,” tuturnya.

Saat penemuan mayat, Zainudin sedang bekerja. “Kesehariannya setiap pagi jalan, siang pulang, sore-sore jalan lagi, jalan kaki. Tidak kelihatan seperti orang sakit,” tandas dia.

 

Laporan: Maulidi Murni, Ambrosius Junius

Editor: Mohamad iQbaL