eQuator – Pontianak-RK. Gedung DPRD Kalbar mendadak ramai dan heboh teror bom, Rabu (6/1). Sebuah tas besar dan gulungan jaket trening diduga bom terletak di kantin DPRD. Apalagi pas di samping kantin bersebelahan dengan SPBU Parit H Husein I.
Kecurigaan bermula, saat Rosnawati pemilik kantin DPRD didatangi seorang pria tak dikenal berusia sekitar 30 tahun, sekitar pukul 07.00. Pria tersebut mengenakan jaket, celana serta sepatu serba hitam. Kala itu Rosnawati sedang berada di dapur menyiapkan peralatan masak dengan lauk-pauk yang biasa dijual di kantinnya.
“Saya di belakang kantin lagi siapkan untuk buka kantin, dan sedang membersihkan ikan untuk dimasak,” ungkap Rosnawati dengan wajah ketakutan, kemarin.
Menurutnya, pria yang tidak biasa dilihatnya di lingkungan DPRD Kalbar itu datang dan duduk di ruang tertutup dalam kantinnya. Dia membawa tas ransel dan tas jinjing besar. “Pria tersebut memesan bubur, namun tak dimakan. Mungkin hanya satu sendok saja. Dia langsung bayar dan menitipkan tas dan jaketnya di dalam kantin,” ujar Rosnawati.
Jelas saja Rosnawati penasaran dan takut. Apalagi pria tersebut tampak terburu-buru meninggalkan kanti dan kawasan DPRD Kalbar. Kemudian berpesan kepada dirinya, bahwa tas yang dititipkannya jangan diganggu dan dibuka.
“Saya titip tas ya Bu, tapi jangan diganggu,” ucap Rosnawati menirukan ucapan pria misterius tersebut.
Semula Rosnawati tidak menaruh curiga, namun lantaran beberapa jam barang tersebut tidak kunjung diambil oleh pemiliknya. Rosnawati mulai khawatir dan memutuskan untuk melapor kepada security DPRD. “Saya takut juga mau lihat apa isi dalam tas tersebut, jadi saya lapor ke Satpam,” kata wanita itu.
Petugas keamanan DPRD Kalbar melakukan pengecekan. Namun sama, juga tidak berani mengambil risiko membuka tas tersebut. Akhirnya pihak pengamanan Gedung DPRD melaporkan hal tersebut ke Sekretaris (Sekwan) DPRD Kalbar, Bambang S Soeractmat.
Sebelum pria yang menitipkan tas tersebut ke kantin, ternyata petugas kebersihan Gedung DPRD Kalbar juga melihat pria yang tak dikenal tersebut berada di musala DPRD. “Saya datang setengah tujuh pagi, biasa untuk bersihkan lantai gedung. Saat itu saya lihat ada pria keluar dari musala yang memang tidak biasa di gedung ini,” ungkap Supriyadi.
Supriyadi yang tidak terlalu menghiraukan, karena sedang sibuk mengepel lantai, memperkirakan pria tersebut tidur di musala DPRD Kalbar. Lantaran saat keluar dari musala, dia tampak usai bangun tidur dan menuju kamar mandi. “Nampaknya habis mandi orang itu langsung ke kantin. Saya lihat dia keluar musala membawa tas dan barang-barangnya,” papar Supriyadi yang sudah cukup lama menjadi petugas kebersihan di DPRD Kalbar.
Mendapati laporan tersebut, Sekwan langsung menindaklajuti dengan cepat, melapor ke Polda Kalbar. Sekwan Bambang S Soeractmat mengatakan, pihaknya tidak ingin mengambil risiko, sehingga dirinya langsung menghubungi pihak kepolisian.
“Saya laporkan ke kepolisian, karena berdasarkan laporan keamanan gedung yang didapat dari ibu kantin, ada barang yang mencurigakan,” ungkap Bambang.
Menurut Bambang, pegawainya tidak memprediksi apakah ini teror bom atau lainnya. Namun tentunya harus diambil langkah serius, ketika ada hal yang mencurigakan. “Ini gedung pemerintah dan merupakan objek vital yang harus diamanakan,” katanya.
Ia menjelaskan, jam kantor DPRD Kalbar adalah 07.30 dan sebelumnya sempat melaksanakan apel staf sekitar Pukul 07.40. Menurut Bambang, tentunya ibu kantin sangat mengenal lingkungan DPRD Kalbar dan sejumlah staf yang ada. Namun orang yang menitipkan barang di kantin ini tidak dikenali. “Jadi saya lapor sekitar jam 11 siang, durasi sudah beberapa jam barang tersebut dititipkan. Sesuai prosedur pengamanan di gedung ini, maka saya putuskan untuk lapor polisi,” jelasnya.
Dikatakannya, kasus seperti ini baru pertama kali terjadi di Gedung DPRD Kalbar. Logikanya barang yang dititipkan terletak di lingkungan kantor, jadi perlu diwaspadai.
Deteksi Dugaan Bom
Berselang beberapa menit laporan yang disampaikan Sekwan ke Polda, tim Jibom Gegana Brimob Polda Kalbar datang dengan perlengkapan penjinak bom. Upaya deteksi dilakukan tim Jibom, bahkan barang yang dicurigai diledakkan, memastikan bungkusan jaket trening dan tas yang dititipkan di kantin tersebut.
Puluhan warga di sekitar lingkungan gedung dan pegawai bahkan anggota dewan juga berada di sekitar kantin, menyaksikan pendeteksian oleh tim Jibom. Beberapa diantaranya ada yang sibuk mengabadikan momen tegang yang kali pertama terjadi di DPRD Kalbar ini.
Satu dari tim Jibom mengenakan pakaian anti ledakan, menyisir tempat dimana diletakan tas dugaan bom tersebut. Karena pihak kepolisian tidak mau mengambil risiko dan berusaha melakukan upaya pengamanan di lingkungan Gedung DPRD Kalbar. Setelah berhasil mencapainya, tas dan gulungan jaket tersebut diledakan dengan cara ditembak menggunakan alat canggih yang telah disediakan tim Jibom.
“Saat dilakukan pendeteksian pakai alat kami, dalam bungkusan tersebut terdapat botol. Maka ditembak supaya tidak membahayakan,” ungkap Kombes Pol Gatot Haribowo, Kasat Brimob Polda Kalbar yang memimpin upaya penyelamatan itu.
Setelah diledakan, mata pun tak berkedip memandang puing-puing barang dalam tas itu beterbangan. Ternyata tas itu hanya berisikan pakaian dan alat mandi pria misterius. Terkait tindaklanjut kejadian ini, kasusnya diserahkan ke Polsek Pontianak Selatan dan Polresta Pontianak, karena dalam wilayah hukumnya.
“Kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap barang tersebut, ternyata hanya pakaian dan alat mandi. Selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh Polresta untuk dikembangkan,” ujarnya.
Terungkap bahwa tas dan gulungan jaket tersebut hanyalah barang bawaan seseorang saja, suasana kantor DPRD Kalbar tampak sepi. Semuanya kembali menjalankan aktivitas di dalam ruangan masing-masing. Namun tetap saja penasaran siapa pria misterius yang menghebohkan kantor wakil rakyat itu.
Sudah Biasa, Harus Siap
Anggota Komisi I DPRD Kalbar, H Subhan mengapresiasi kesigapan tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda Kalbar. “Begitu dihubungi langsung datang,” katanya.
Menurut Subhan, ancaman teror yang faktanya hanyalah bukan, harus dijadikan pembelajaran. “Meski itu buka bom, upaya pengamanan di kantor ini perlu ditingkatkan lagi. Terima kasih kepolisian sudah sigap,” ucapnya.
Selain itu, dikatakannya, kehebohan yang baru dirasakan dan kali pertamanya itu merupakan hal yang biasa. Sebagai wakil rakyat, seharusnya siap dalam segala hal. “Masalah teror itu bagi saya hal yang biasa. Makanya kita harus siap. Jangankan dibom, ditembak saja kita harus siap,” tegas legislator Partai NasDem itu.
Laporan: Isfiansyah, Ocsya Ade CP
Editor: Hamka Saptono