Dinkes Kayong Utara Percepat Antisipasi Malaria

Sail Selat Karimata 2016

MESIN FOGGING. Bupati Hildi Hamid (tengah depan) bersama Sekda Hilaria Yusnan, Tim Kesehatan Dinkes, Kades dan Tokoh Masyarakat berpose dengan mesin pengasapan (fogging) dalam kegiatan pencegahan malaria sebagai investasi bangsa di Desa Betok, Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, belum lama ini. Foto Humas Dinkes Kayong Utara For Rakyat Kalbar.

eQuator.co.id – Sukadana-RK. Biasanya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kayong Utara mulai menggelar berbagai kegiatan untuk mengantisipasi penyakit malaria, setiap Oktober. Tetapi, tahun ini dipercepat, lantaran pada bulan tersebut berlangsung Sail Selat Karimata 2016.

“Antisipasi malaria di daerah kepulauan dimulai lebih cepat dari sebelumnya,” kata Elmi, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kayong Utara ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/9).

Elmi menjelaskan, biasanya dimulai setiap Oktober, lantaran pada bulan kesepuluh ini memasuki musim hujan. Tetapi, antisipasi tidak jadi soal kalau dimulai lebih cepat.

Target antisipasi penyakit malaria ini, ungkap Elmi, Kecamatan Pulau Maya dan Kepulauan Karimata. “Karena selain wilayahnya yang jauh, daerai kepulauan ini beberapa tahuan terakhir berstatus KLB (Kejadian Luar Biasa) malaria,” jelas Elmi.

Dia mengungkapkan, kegiatan mengantisipasi penyakit malaria itu di antaranya Indoor Residual Spraying (IRS), fogging (pengasapan), dan Mass Blood Survey (MBS) atau pemeriksaan darah setiap warga. Bila ditemukan terinfeksi malaria, langsung diobati di tempat. “Kegiatan ini dilakukan di Desa Padang, Betok Jaya dan Pelapis di Kecamatan Kepulauan Karimata,” rinci Elmi.

Dia mengatakan, antisipasi penyakit malaria menjadi perhatian utama Dinkes Kayong Utara, lantaran dampak penyakit ini sangat luar biasa. Bukan hanya dari segi kesehatan masyarakat, tetapi juga perekonomian daerah.

Selain harus mengeluarkan banyak biaya untuk berobat, kata Elmi, masyarakat juga tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi seperti biasanya. “Paling berbahaya itu, penyakit ini dapat menurunkan kecerdasan anak-anak usia sekolah, karena menderita anemia,” tutupnya.

Laporan: Kamiriluddin

Editor: Mordiadi