Diduga karena Konflik Asmara, Pohon Rambutan Jadi Tempat FAT Akhiri Hidupnya

OLAH TKP. Tim Identifikasi Polresta Pontianak menggelar olah TKP temuan mayat laki-laki yang tergantung di pohon rambutan, Gang Balikangado, Jalan Panca Bakti, Batu Layang, Pontianak Utara, Rabu (15/11) malam. Warga for Rakyat Kalbar

eQuator.co.idPontianak. Belum kering semua keringat mereka usai main futsal, Dedy dan Dinus justru berkeringat dingin. Ketika hendak pulang menuju kediaman masing-masing, Rabu (15/11) sekitar pukul 20.00 WIB. Apa pasal?

Tak dinyana, dua remaja, Warga Gang Balikangado, Jalan Panca Bakti, Batu Layang, Pontianak Utara, itu melihat sepasang kaki. Tergantung. Di sebuah pohon rambutan.

Salah seorang dari mereka segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Pontianak Utara. “Dari laporan itu, anggota langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP),” tutur Pelaksana harian (Plh.) Kanit Reskrim Polsek Pontianak Utara, Ipda Sani, Kamis (15/11).

Korban diketahui berinisial FAT. Umurnya tak jauh dari dua pemuda yang menemukannya. Baru berusia 18 tahun.

Polisi segera melakukan olah TKP. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di jasad FAT.

Kesimpulan sementara pun diambil. FAT diduga mengakhiri hidupnya sendiri. Dengan cara gantung diri.

Petugas kepolisian di lapangan mendapat temuan fakta, kata Sani. Fat sempat berkomunikasi dengan seorang wanita. Via WhatsApp. Sebelum mengakhiri hidupnya.

Akhirnya, ia menduga penyebab FAT bunuh diri karena asmara. Baca selengkapnya kisah ini di halaman Patroli Harian Rakyat Kalbar besok (edisi 16 November 2018). (abd/miq)