Delapan Anak Digigit Anjing Rabies

Pemkab Bengkayang Diminta Segera Bertindak

KORBAN GIGITAN ANJING. Siren, 10 memperlihatkan luka di betis kirinya akibat diserang anjing rabies, Kamis (21/9). Foto diambil Minggu (24/9). KURNADI

eQuator.co.idBengkayang-RK. Anjing penular rabies kembali menyerang warga Kabupaten Bengkayang. Kasus ini mengulang sejarah pahit yang dialami warga pada 2016 silam.

Kali ini hewan penular rabies (HPR) itu menyerang warga Desa Tubajur dan Desa Bangun Sari, Kecamatan Teriak, Bengkayang. Sudah delapan warga yang mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Teriak.

“Kasus ini mengingatkan kami pada tahun 2016 lalu. Puluhan warga tertular virus rabies. Kini anjing rabies kembali menyerang warga,” kata Kepala Pengelola Program UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) Puskesmas Teriak, Aldrio Yuhada, Sabtu (23/9).

Dia mengaku Puskesmas Teriak sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bengkayang. Diharapkan adanya langkah pencegahan dan pemberian VAR (Vaksin Anti Rabies). “Selama September ini sudah ditemukan delapan kasus gigitan. Itu yang terdeteksi, tidak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya,” ucap pria yang akrap disapa Rio ini.

Dari delapan korban itu, enam diantaranya merupakan warga Desa Tubajur. Dua kasus lainnya di Desa Bangun Sari. Semua korban adalah anak-anak. “Dengan kembali merebaknya kasus anjing rabies ini, harapan kami Pemkab Bengkayang bertindak cepat. Segera menangani kasus ini agar tidak merebak ke daerah lainnya di Kecamatan Teriak,” tegas Rio.

Koordinasi antarlembaga harus rutin dilakukan. Khususnya petugas kesehatan, masyarakat, perangkat desa melalui kepala desa dan Pemkab. “Kasus gigitan anjing terakhir yang kami tangani, korbannya seorang anak bernama Siren (10 tahun). Jenis kelamin perempuan yang beralamat di Dusun Angkamp, Desa Bangun Sari, Kecamatan Teriak,” ujar pria 40 tahun ini.

Siren merupakan murid kelas V SDN 02 Sebente, Kecamatan Teriak. Putri pertama pasangan Iyes Unyil dan Eva Arnat ini digigit anjing penular rabies, Kamis (21/9) lalu. “Ada dua warga kita yang diserang dan digigit anjing diduga rabies,” kata Kepala Desa Bangun Sari, Joko Ono, 44, Minggu (24/8).

Dia mengaku kaget, saat apel triwulan Jumat (22/9) di Kantor Camat Teriak, diberi informasi oleh Plt Camat, Busmet, ada warganya yang digigit anjing diduga rabies. Korban digigit Kamis (21/9) sekitar pukul 15.00 wib.

“Usai upacara saya segera mendatangi korban. Syukurlah, ternyata orangtua korban segera memberikan pertolongan dengan membawa anaknya ke Polindes Desa Bangun Sari. Tak lama seorang petugas Puskesmas Teriak bernama Tomas memberikan suntikan vaksin untuk cegah rabies,” Jelas Joko.

Dia mengaku, hari ini, Senin (25/9) akan melayangkan surat ke Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) melalui UPT Diskes KB Puskesmas Teriak, mengusulkan pemberian vaksin anti rabies kepada warganya. “Harapan kami selaku kepala desa, agar Pemkab mengambil langkah pencegahan terhadap permasalahan ini. Jangan sampai kasus ini semakin besar dan banyak warga yang menjadi korbannya,” tegas Joko.

Ditemui di kediamannya, Eva Arnat, 32, ibu Siren mengaku, putrinya tiba-tiba diserang anjing saat bermain bersama teman-temannya. Pulang ke rumah dia menangis menunjukan betisnya yang sudah berlubang akibat digigit anjing.

“Ketika sedang main lompat-lompatan, tiba-tiba anjing tetangga depan rumah menyerang. Siren menangis melihat banyak darah mengalir di betisnya. Karena panic, saya sempat memberikan pertolongan awal dengan mencuci betis anak saya dengan sabun dan diberi obat oles luka,” jelas Eva.

Merasa khawatir, Eva membawa Siren ke Polindes Peranuk dan diobati oleh bidan. Rencananya Kamis (28/9) mendatang dia akan kembali membawa putrinya ke Puskesmas Teriak untuk mendapat suntikan vaksin kedua. “Terkahir akan diberikan suntikan vaksin ketiga untuk cegah rabies. Semoga anak saya tidak kenapa-kenapa,” kata Eva.

 

Laporan: Kurnadi

Editor: Hamka Saptono