Ciptakan Solusi untuk Negeri

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital

STARTUP DIGITAL. Seminar Gerakan Nasional 1000 Startup di Kampus Widya Dharma, Pontianak, Sabtu (2/11). Kegiatan ini yang kedua kalinya diselenggarakan di Kota Pontiaank. Nova Sari-RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital digelar, dalam untuk kedua kalinya di Kota Pontianak, Sabtu (2/11). Namun kegiatan di Kampus Widya Dharma Pontianak kali ini lebih kepada menyiapkan tahapan pembinaan startup digital, sehingga siap menciptakan solusi untuk negeri.

Seminar bertajuk ‘Startup Digital Second Wafe’ ini agar dapat membentuk pola pikir dalam menyelesaikan masalah melalui teknologi digital.

“Sejauh ini di Kota Pontianak kita melihat sudah semakin banyak yang sadar terkait startup. Khusus di usia pemula, baik bagi mereka yang sudah tergabung digerakkan nasional 1000 startup maupun sedang membangun startup,” terang Irwan Kurniawan selaku Partner Lokal Gernas 1000 Startup kepada sejumlah awak media.

Kepedulian masyarakat terhadap perkembangan startup sudah semakin nampak. Meskipun diakuinya, jika dilihat dari sisi jumlah masih sangat kecil.

“Kalau dilihat secara keseluruhan wilayah Kalbar, kita masih belum mengetahui secara spesifik. Namun secara kasat mata, masih sedikit bahkan untuk di Kota Pontianak saja bisa kita hitung dengan jari,” terangnya.

Begitu juga fokus terhadap startup, juga masih sangat rendah. Tapi jika dilihat dari sisi produk yang dibuat sudah cukup banyak.

“Mereka yang lagi bikin produk, kemudian bikin prototipe itu kami memandang sudah cukup banyak,” ucapnya.

Irwan menilai, gerakan nasional 1000 startup digital ini masih banyak belum dimanfaatkan masyarakat. Lantaran cara berpikir yang keliru terhadap gerakan tersebut.

“Mereka ikut hanya untuk tren, padahal ini merupakan kesempatan dan bagian dari ekonomi kreatif untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki,” tuturnya.

“Banyak yang belum menempatkan startup sebagai bisnis, ikut tren. Padahal ini bukan sekedar sambil-sambil dan main-main, sebab pada akhirnya kita bicara bisnis model dan market,” timpal Irwan.

Irawan menyebutkan, kegiatan tahap kedua ini sudah terfokus pada bidang-bidang tertentu. Seperti sektor agriculture maupun energi. Pihaknya sudah siapkan para pakar yang bisa menjelaskan detail masalah dikedua bidang tersebut.

“Seperti peserta yang tidak bisa melihat dari masalah lingkungannya. Untuk itu disediakan ahlinya, sehingga mereka mendapatkan solusi yang tepat dari kegiatan yang dijalankan,” demikian Irwan. (nov)