eQuator – SUKADANA-RK. Camat Sukadana, Drs Syahrial Solihin meninjau pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Desa Simpang Tiga, Senin (9/11). Kunjungannya itu guna memastikan anggaran yang dikucurkan ke desa dapat terserap dengan baik.
Kunjungannya itu diawali dengan melihat hasil pelebaran jalan lingkungan Dusun Parit Bugis. Jalan rabat beton yang semula hanya 1,5 meter dilebarkan 1 meter menjadi 2,5 meter. Camat juga melihat secara teliti jalan yang dikerjakan setebal 15 centimeter dan panjang 866 meter.
Usai meninjau jalan lingkungan Parit Bugis, mantan Sekretaris Dinas ESDM Kabupaten Kayong Utara ini pun melanjutkan perjalanannya dengan meninjau hasil pekerjaan jalan lingkungan Parit Gudang, Dusun Semanai. Sama halnya dengan jalan lingkungan Parit Bugis, rabat beton jalan lingkungan Parit Gudang juga dilebarkan 1 meter dari jalan yang semula 1,5 meter menjadi 2,5 meter. Jalan yang dilebarkan sepanjang 866 meter dengan ketebalan 25 centimeter.
Selanjutnya, Camat Sukadana melihat pelaksanaan pembangunan barau timbun pasar ikan di Dusun Siduk. Disana, Camat melihat langsung para pekerja yang tampak sibuk bekerja memasang barau yang dari bahan kayu belian.
Usai melihat sejumlah pembangunan di Desa Simpang Tiga, Camat pun berpesan agar pembangunan yang telah dilaksanakan dapat dijaga. Dikatakannya pula, masyarakat harus merasa memiliki setiap bangunan yang ada. “Pemerintah sudah memberikan bangunan, dan bangunan itu hendaklah dipelihara agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat ramai,” pesannya.
Kepala Desa Simpang Tiga, Rajali yang mendapingi Camat Sukadana meninjau pembangunan fisik di desanya menerangkan, bahwa pelebaran jalan rabat beton di dua dusun itu bersumber dari dana desa (APBN). Dana desa Simpang Tiga yang diserap untuk fisik, kata Rajali, lebih Rp 400 juta. Dana desa tersebut dibagi sama rata untuk Disun Parit Bugis dan Dusun Semanai sehingga untuk satu dusun yang diserap untuk pelebaran jalan sekitar Rp 201 juta. “Kalau Dusun Siduk yang kita bangun barau timbun pasar ikan itu bersumber dari ADD (APBD) yang anggarannya sekitar Rp 300 juta,” ujarnya. (lud)