eQuator.co.id – Pontianak-RK. Di tengah penolakan masyarakat terhadap komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalbar malah memanfaatkan komunitas Wanita Pria (Waria) dan eks Waria untuk mengkampanyekan ‘Perang Terhadap Penyalagunaan Narkotika’.
“Pergaulan mereka dianggap sebagai pergaulan rawan. Karena berhubungan dengan salon dan tempat hiburan,” ujar Isnawati, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, BNN Kalbar dijumpai Rakyat Kalbar usai Kampanye Perang Terhadap Penyalahgunaan Narkotika di Aula Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopimwil) Kalbar, Jumat (15/4).
Komunitas yang digandeng tersebut terdiri atas Persatuan Waria Pontianak (Perwapon) yang masih aktif, dan Pelangi Khatulistiwa (Peka) yang beranggotakan eks Waria. “Peka kini sudah menjadi aktivitas antipenyalahgunaan Narkotika serta HIV/AIDS,” ungkap Isnawati.
Dia menjelaskan, untuk memerangi Narkoba memerlukan strategi. BNN Kalbar mempunyai strategi yang menarik, yakni melaksanakan Tiga Pilar Antinarkoba (Pencegahan, Rehabilitasi dan Pemberantasan).
“Pada Pilar Pencegahan, BNN melibatkan organisasi masyarakat. Karena sosialisasi pencegahan penyalahgunaan Narkotika tidak bisa dilakukan oleh BNN sendiri,” jelas Isnawati.
Perwapon dan Peka diharapkan bisa membantu BNN Kalbar sebagai tenaga-tenaga penyebar informasi tentang bahaya narkotika. “Minimal pada lingkungan dan pergaulan mereka,” kata Isnawati.
Sementara pada Pilar Rehabilitasi, ujar Isnawati, BNN Kalbar berharap, Perwapon dan Peka dapat membantu menjangkau orang-orang yang terindikasi menggunakan barang haram tersebut.
“Apakah di lingkungan dia atau perkumpulan dia atau bahkan di keluarga mereka yang terindikasi menggunakan Narkotika. Jadi mereka harus menjangkaunya, untuk melapor kepada BNN,” papar Isnawati.
Sedangkan pada Pilar Pemberatasan, tambah Isnawati, Perwapon dan Peka diharapkan menjadi perpanjangan tangan sekaligus sebagai informan untuk melaporkan apabila ada peredaran Narkotika di lingkungan mereka. “Kami menganggap lingkungan mereka sangat-sangat rawan,” tegasnya.
Isnawati mengungkapkan, BNN Kalbar baru kali pertama melibatkan Perwapon dan Peka dalam perang terhadap penyalahgunaan Narkoba. “Untuk masuk ke lingkungan tidak bisa frontal, perlu pendekatan sosial. Oleh karena itu, kita melaksanakan sosialisasi. Mulai mendekati dan mengenalnya. Kalau tidak kenal kan tidak sayang,” tutupnya.
Laporan: Deska Irnansyafara
Editor: Mordiadi