eQuator.co.id – Singkawang-RK. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Wali Kota se Indonesia ke Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7). Termasuk yang diundang, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie.
Ketika ada kesempatan dalam pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) itu, Tjhai Chui Mie menyampaikan rencana pembangunan bandara Singkawang kepada Presiden Jokowi. Tjhai Chui Mie juga meminta dukungan atas hal itu.
“Saya langsung menyampaikan ke Pak Presiden bahwa Kota Singkawang akan membangun bandara dan mohon dukungan pemerintah pusat. Saya sampaikan saat ini sudah dilakukan pembebasan lahan untuk membangun infrastuktur bandara,” ujar Tjhai Chui Mie.
Kepada Presiden Jokowi, Tjhai Chui Mie menyampaikan bahwa pentingnya membangun bandara di Singkawang karena akan menimbukan multiplier effect bagi pembangunan segitiga emas. Yakni Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas. Serta Kabupaten Mempawah.
Selain itu, kata Tjhai Chui Mie, keberadaan Bandara Singkawang ini akan menyangga dan membantu mendorong wilayah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia seperti Sambas dan Bengkayang.
“Kami memohon kepada Pak Presiden agar tahun 2019 rencana pembangunan bandara di Singkawang bisa dibantu realisasinya oleh pemerintah pusat. Kami sampaikan, untuk pembangunan fisik bandara lahannya sudah siap,” katanya.
Harapannya, tahun 2019 nanti sudah bisa melakukan pembangunan land clearing dan runway bandara. Dalam pemaparan itu, Tjhai Chui Mie juga meminta petunjuk kepada Presiden Jokowi apakah pembangunan bandara Singkawang boleh melibatkan pihak swasta.
“Saya juga menyampaikan apakah bisa dilakukan percepatan pembangunan bandara ini dengan menggandeng kerja sama dengan pengusaha. Kalau bisa secara aturan melibatkan pihak swasta maka bandara dengan cepat dibangun sehingga anggaran negara juga tidak terkuras,” ujarnya.
Untuk diketahui, pertemuan Wali Kota se Indonesia dengan Presiden Jokowi ini dilaksanakan sekitar empat jam. Yang dibahas terkait dengan masalah perkotaan dan jalan nasional yang berada di ruang wewenang Pemkot serta terkait alih kewenangan SMA/SMK yang diambil alih provinsi.
Laporan: Suhendra
Editor: Ocsya Ade CP