eQuator.co.id – SAMBAS-RK. Perempuan dan anak merupakan isu lintas sektor dan lintas bidang yang sangat strategis, karena berhasil atau tidaknya pembangunan sebuah negara sangat tergantung pada kontribusi yang mereka berikan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili Lc MH saat membuka kegiatan kampanye Gerakan Bersama Three End atau Tiga Akhiri, Sabtu (27/9) di Taman Lunggi Kabupaten Sambas.
Bupati juga mengungkapkan sangat prihatin dengan masih tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Berdasarkan data yang masuk, hingga bulan Agustus terjadi 67 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, tentu ini sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Dimana dari 67 kasus tersebut, 38 kasus diantaranya dialami oleh anak-anak dan 27 kasus kekerasan seksual pada anak perempuan. Bahkan mayoritas pelaku kekerasan adalah orang terdekat yang berada di sekeliling korban.
“Pelaku kekerasan itu bisa suami atau istri,orangtua atau saudara kandung, ayah tiri, tetangga bahkan guru pengajar. Tentu korbannya perempuan dan anak-anak akan berdampak terhadap kualitas hidup generasi kita,” ungkapnya.
Bupati menegaskan harus dilakukan upaya pencegahan dimulai dari keluarga agar kasus ini tidak meningkat dan terulang kembali.
Dia mengajak semua pihak menyukseskan program Gerakan Bersama Three End atau Tiga Akhiri untuk menjadi program unggulan dalam upaya melindungi perempuan dan anak-anak dengan memprioritaskan tiga isu utama, yakni akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak- anak, akhiri perdagangan orang, dan akhiri kesenjangan akses ekonomi bagi perempuan.
“Saya berharap semua pihak dan masyarakat turut bersama terlibat memastikan gerakan bersama Three End berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Sai)