AB Ditemukan Tak Bernyawa, Di Sampingnya Ditemukan Senapan Angin

Sempat Mengeluh Sakit dan Buat Status di Medsos

EVAKUASI. Korban saat ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa dan segera dievakuasi kepolisian, Sabtu (14/7)—Polres Sanggau for Rakyat Kalbar
EVAKUASI. Korban saat ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa dan segera dievakuasi kepolisian, Sabtu (14/7)—Polres Sanggau for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Warga Desa Meliau Hilir, Kecamatan Meliau digegerkan dengan penemuan mayat pria berinisial AB. Warga Desa Sungai Kembayau itu diduga bunuh diri dengan menggunakan senapan angin. Dia ditemukan di sebuah rumah di Dusun Meliau Hilir, Desa Meliau Hilir, Kecamatan Meliau, Sabtu (14/7).

Kapolsek Meliau, Iptu MR Pardosi menjelaskan, mayat ini ditemukan dua orang yang kini dijadikan saksi. Yakni NT dan TF. Sabtu itu, sekitar pukul 06.00 Wib, korban diketahui oleh kedua saksi masih dalam keadaan tidur. NT kemudian berangkat kerja ke Toko Tetap Jaya dan TF berangkat kerja ke Toko Jaya Sentosa.

“Jam setengah empat sore, NT selesai bekerja kemudian mendatangi TF untuk bersantai di Kapal Bandung milik Toko Jaya Sentosa. Kemudian jam lima sore, keduanya berjalan kaki pulang menuju rumah. Kedua orang saksi tiba di rumah dan mengetahui pintu belakang dan seluruh jendela dalam keadaan terkunci dari dalam serta pintu depan terkunci dari dalam maupun dari luar,” terang Pardosi kepada sejumlah wartawan, Senin (16/7).

Kemudian, para saksi memanggil-manggil korban tetapi tidak dibukakan pintu. Keduanya bersepakat mendobrak pintu depan. “Kedua saksi langsung memasuki rumah kemudian melihat korban berada di atas kasur kamar belakang dengan posisi badan tertelungkup dan terdapat darah pada kepala korban. Lalu ada senapan angin di samping korban,” ujarnya.

Mengetahui kejadian tersebut kedua saksi berteriak memanggil tetangga di sekitar rumah korban. Para tetangga kemudian berdatangan untuk melihat kondisi korban dan segera memberikan informasi kepada anggota Polsek Meliau.

“Barang bukti yang telah diamankan di Mapolsek Meliau sebuah senapan angin dan lainnya,” ujarnya.

Pardosi menuturkan, penyebab terjadinya bunuh diri belum dapat diketahui secara pasti. Namun menurut hasil interogasi dari para saksi bahwa sudah dua hari terakhir korban mengeluh sakit pada bagian perut. Diperkuat dengan adanya postingan facebook milik korban yang menyiratkan keputusan akibat belum sembuh dari penyakit yang diderita.

“Hasil koordinasi dan penggalangan terhadap pihak keluarga korban yaitu dapat menerima atas kematian korban sehingga telah dilaksanakan penandatanganan terhadap dokumen-dokumen,” katanya.

Kemudian, juga dibuatkan surat pernyataan penolakan otopsi oleh keluarga korban yakni Ang dengan disaksikan Kades Sungai Kembayau dan para saksi. (KiA)