eQuator – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkayang menginginkan, proses belajar mengajar yang berkualitas menjadi budaya. Sehingga guru lebih teliti, kreatif, cermat, inovatif, dan peka terhadap lingkungan, terutama menyangkut kepedulian terhadap anak didiknya.
Peningkatan mutu pendidikan dimulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), disertai pelatihan kompetensi bagi para pendidik. Hasilnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari peringkat 10 pada 2013, kini Bengkayang berada di ranking 4 se-Kalbar. “Ini adalah hasil kerja keras seluruh jajaran Disdikbud bersama para guru, terimakasih,” ujar Kepala Disdikbud Bengkayang, Dr Yan SSos MSi kepada Rakyat Kalbar, Kamis (3/12).
Supaya kualitas pendidikan di Kabupaten Bengkayang semakin meningkat, Dr Yan mengingatkan, guru maupun murid harus bisa menjaga aset sekolah yang sudah ada, mempertahankan solidaritas antara guru, Komite Sekolah, dan pemerintah. Sebagai rumah kedua, sekolah harus menyenangkan bagi guru, murid, dan staf, sehingga rasa memiliki akan semakin kuat. “Supaya tercipta satu hari tidak berada di sekolah, seperti ada yang hilang,” imbau Yan.
Disdikbud Bengkayang terus berupaya meningkatkan sarana penunjang pendidikan, baik berupa gedung sekolah dan perlengkapannya, maupun dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Kepala sekolah berfungsi sebagai pelayan dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya, bukan sebagai bos yang hanya sibuk mengelola dana BOS,” tegas Yan.
Jumlah guru PNS dan honor di Kabupaten Bengkayang saat ini mencapai 3.600 orang. Dia berharap, keberadaan para pendidik mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bengkayang ke arah yang lebih baik, mengalami kemajuan dan para peserta didik semakin berkualitas dan kompetitif, serta mampu bersaing dengan daerah lain.
Selain motivasi dari guru, Dr Yan menyarankan, siswa menumbuhkan kesadaran untuk rajin membaca. Sebab, sekarang ini siswa cenderung menggunakan kecanggihan teknologi untuk hal yang kurang penting. Padahal, kecepatan dan ketepatan mengakses informasi bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. “Peserta didik dari TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi hendaknya kurangi menonton yang tidak penting, main handphone, dan jangan malas. Harus teliti, kreatif, inovatif, dan peka terhadap perkembangan zaman,” pinta mantan Kepala BPMPPT Bengkayang ini.
Guru sebagai tenaga pendidik, dan orangtua harus selalu melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya. Apalagi saat ini semakin marak peredaran narkoba, terorisme dan paham radikalis. Semua perilaku negatif tersebut harus dibentengi dengan penyerapan ilmu yang baik dari para guru. Peran serta guru sangat penting dalam mengarahkan generasi penerus bangsa yang tangguh, sehingga mampu menghadapi tantangan global. “Mari segenap jajaran Disdikbud Bengkayang bersama guru, kita terus tingkatkan pelayanan kerja, kerja, dan kerja,” ajak alumnus Doktor Univesitas Padjadjaran Bandung ini. (*)
Narasi dan Foto: Kurnadi