Gelar Salat Istisqa dan Doa Bersama

MOHON HUJAN TURUN. Salat Istisqa dan doa bersama yang digelar Kodam XII Tanjungpura di Makodam XII/Tpr dan Pura Giripati Mulawarman, Sungai Raya, Selasa (17/9) pagi. Kapendam For RK

eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Selain upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), pertolongan dari Yang Maha Kuasa agar hujan diturunkan juga sangat diharapkan. Agar mengakhiri periode bencana yang sudah cukup panjang ini.

Selasa (17/9), Kodam XII/Tanjungpura menggelar doa bersama lintas agama dan salat Istisqa. Tujuannya tak lain meminta diturunkan hujan.

Digelar di beberapa lokasi berbeda, doa bersama umat Kristiani dilaksanakan di Aula Makodam.  Doa  bersama untuk yang  beragama Hindu dilaksanakan Pura Giripati Mulawarman, Jalan Adi Sucipto. Untuk umat muslim salat Istisqa dan doa bersama di lapangan keras Makodam XII/Tpr.

Bertindak sebagai Imam pada pelaksanaan salat, Ustad Luqmanulhakim. Diikuti personel TNI, PNS, Persit Kodam XII/Tpr serta masyarakat sekitar.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe,  menuturkan salat Istisqa memohon diturunkannya hujan. Agar kebakaran hutan dan lahan teratasi dan padam.

“Semoga dengan dilaksanakan salat Istisqa ini, Allah SWT senantiasa menurunkan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan, dengan harapan kabut asap yang menyelimuti wilayah Kodam XII/Tpr yang disebabkan oleh Karhutla akan segera teratasi dan api yang membakar segera padam,” harapnya.

Ia mengatakan, sampai saat ini upaya pemadaman Karhutla masih dilakukan. Terhadap titik-titik api. Selain itu, jajarannya juga terus melakukan pendinginan, agar api tidak kembali menyala.

Pihaknya berharap, masyarakat dapat bersama-sama bersinergi dalam menjaga dan menciptakan wilayah Kodam XII Tanjungpura bebas dari asap. Dengan tidak sembarang membakar hutan dan lahan.

“Karena dampaknya sangatlah merugikan kita semua. Tidak hanya itu saja, sanksi berupa pidana akan diberikan bagi yang melakukanya,” papar Aulia.

Dalam khotbahnya, Ustadz Luqmanulhakim menyampaikan, kabut asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan terjadi tidak lain dan tidak bukan semata-mata karena perbuatan diri sendiri. Maka dari itu, ia mengajak semua untuk introspeksi diri.

Caranya, selalu berdoa serta perbanyak istighfar. Karena semua ini merupakan salah satu bentuk teguran dan cobaan dari Allah SWT.

“Kepada seluruh jamaah dalam salat Istisqa dan doa bersama ini, agar semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, karena segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan kehendak-Nya,” tuturnya.

Imbuh dia, “Dan memohon pertolongan, agar bangsa Indonesia yang kita cintai ini, dijauhkan dari berbagai bala musibah. Dan bencana kebakaran hutan dan lahan agar segera teratasi”.

Hari ini (18/9), Gubernur  Sutarmidji juga sudah menjadwalkan pelaksanaan salat Istisqa di halaman kantornya. Rencananya dimulai pukul 08.00 WIB.

 

Laporan: Andi Ridwansyah

Editor: Mohamad iQbaL