eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Air bersih merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan pengentasan kemiskinan. Kondisi prasarana dan sarana air minum memberikan pengaruh besar pada kesehatan dan lingkungan yang memiliki dampak lanjutan terhadap tingkat perekonomian keluarga.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa sudah memasang sambungan air hampir empat ribu untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun ini.
“Sekarang sudah hampir 100 persen dipasang semua. Tahun depan kita mengusulkan 4000 lagi. Ini tergantung pusat. Intinya saya sudah mengusulkan untuk mendapatkan fasilitas MBR tahun 2020,” ujar Direktur PDAM Tirta Khatulistiwa Lajito, kemarin.
Lajito menuturkan, dari enam kecamatan di Kota Pontianak, Kecamatan Pontianak Utara merupakan daerah yang paling sedikit mendapatkan fasilitas air bersih. Sehingga kecamatan ini akan menjadi prioritas program MBR.
“Kalau Pontianak Barat, Kota, Tenggara, Selatan itu sudah hampir 90 persen cakupannya. Untuk Timur, sudah 70 persen. Di Utara masih 60 jadi masih ada 40 persen di Utara yang belum mendapatkan air PDAM,” ucapnya.
Ia mengatakan, total instalasi pengolahan air saat ini sebanyak 126 ribu. 3700 diantaranya juga dialirkan kepada pelanggan yang berasal dari Kabupaten Kubu Raya.
“Kalau produksi masih lebih totalnya kan 2.058 liter per detik kapasitas pasangnya. Masih ada sisa 200 liter perdetik. Artinya untuk menjadi pelanggan masih besar. Seluruh IPAL yang paling besar di Imam Bonjol,” tutupnya. (Riz/*)