HIPMI Beri Panggung Anggota Menuju Kursi Legislatif

DISKUSI BERSAMA. Anggota DPRD Kalbar, M Jimmi saat menghadiri kegiatan diskusi bersama Caleg dari anggota HIPMI Kota Pontianak yang bertemakan 'Pengusaha Muda Pontianak Menuju Panggung Legislatif' di Coffe Campus, Rabu (13/2).

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Pontianak, menggelar diskusi bersama sejumlah anggotanya yang akan maju memperebutkan kursi legislatif. Diskusi tersebut digelar di Coffe Campus, Pontianak, Rabu (13/2).

Diskusi tersebut bertajuk ‘Pengusaha Muda Pontianak  Menuju Panggung Legislatif’. Merupakan bentuk apresiasi HIPMI Kota Pontianak terhadap perjuangan anggotanya sebagai wakil rakyat.

“Kita kumpulkan dari anggota HIPMI Pontianak yang berjuang maju menjadi anggota legislatif, kita apresiasi. Dimana dengan duduk sebagai wakil rakyat dapat memperjuangkan harapan dan asa agar ke depannya dapat membawa Kalbar, Kota Pontianak dan HIPMI agar bisa lebih baik dari sekarang,” ujar Rian Herfianda, Wakil Ketua Umum HIPMI Kota Pontianak.

Sejumlah narasumber yang hadir diantaranya Sammira, Irshal Syukra, Syariful Hamzah, M Rizal Edwin, dan Muhammad Holil. Mereka semua adalah anggota HIPMI.

“Dalam diskusi yang kita gelar ini kita ingin tahu program apa yang nantinya akan dijalankan. Lalu bisa membantu terkait persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pengusaha muda utamanya mereka yang sedang merintis,” katanya.

Ketua panitia, Muhammad Zam Zam mengatakan, sejauh ini terkait kebijakan yang menyangkut pelaku usaha dan persoalan lainnya dinilai masih belum berpihak. Bahkan dia memandang kebijakan yang ada belum diterapkan sepenuhnya.

“Peran sinergitas organisasi atau usaha muda dengan kawan-kawan di pemerintahan, utamanya dalam arah kebijakan. Sehingga produk atau program yang dibuat dapat menjamin atau terakomodir, sebab masih ada beberapa lini kurang berpihaknya aturan,” tuturnya.

Seperti halnya terkait perpajakan. Zam zam menyontohkan misalnya ojek online, dimana belum ada tarif batas atas dan bawahnya. Menurutnya hal ini belum berpihak pada pengusaha swasta.

“Artinya aturan tidak ditegakkan, sehingga sebagai pelaku usaha sulit untuk membuat inovasi dan menembus pasar berskala nasional,” katanya.

Diskusi tersebut juga dihadiri oleh anggota DPRD Kalbar, M Jimmi. Dia mendorong kursi legislatif dapat diduduki oleh para pengusaha muda.

“Tentu dengan duduk di kursi rakyat, para pelaku usaha ini ingin keberpihakan. Khususnya berbasis usaha, dengan harapan dapat mendongkrak perekonomian,” katanya.

Jimmi memandang, peluang pengusaha muda di dunia politik Pontianak sangat besar. Untuk itu dengan kehadirannya sebagai wakil rakyat dapat membantu setiap persoalan yang ada.

“Anak muda ini penting untuk kita didorong dan memiliki kontribusi untuk negara. Termasuklah menjadi anggota legislatif, dengan harapan dapat membawa asa dan harapan nantinya,” tandasnya. (ova/bis)