Tak bisa dipungkiri, musisi-musisi asal Kalbar sulit bersaing dengan musisi dari Jakarta maupun dari pulau Jawa. Meski ada segelintiran yang mampu menembus kerasnya persaingan di kancah nasional. Perlu menjadi perhatian, kenapa itu bisa terjadi?
Saiful Fuat, Sintang
eQuator.co.id – PEMAIN drum Slank, Bimbim mengatakan sekarang zaman sosial media. Di single terakhir Slank juga ada lagu yang berjudul Indonesia Now. Bercerita tentang generasi yang tak ada batasnya lagi, karena tidak ada jarak. Segala sesuatu dengan cepat bergeraknya.
“Makanya manfaatkan media sosial itu buat ekspos diri loe. Sekarang ada Youtube, Instagram dan lainnya. Manfaatkan itu untuk membuat kalian terkenal,” ujar Bimbim saat ditanya Jurnalis Rakyat Kalbar saat Meet & Greet dengan media massa dan tamu undangan yang lainnya di Hotel My Home Sintang, Minggu (2/12) siang.
Dikatakan Bimbim, ubah strategi dalam memperkenalkan karya-karya yang diciptakan. Agar yang tidak terkenal bisa dilihat dan dikenal orang melalui medsos.
“Sekarang tinggal kontennya saja yang mau diupload di Medsos. Lagu-lagu yang diciptakan bagaimana caranya agar bisa semenarik mungkin,” katanya.
Ada dua cara kata Bimbim yang memang membuat orang mudah terkenal di Medsos. Pertama lagu atau konten yang dibuat bagus banget, dan yang kedua norak banget. “Terserah loe mau pilih yang mana. Sebab rata-rata di Medsos itu yang cepat terkenal dua cara tersebut,” terangnya.Medsos bagaikan jarum ditumpukan jerami. Bagaimana caranya jarum itu bisa terlihat oleh orang.
Sementara itu, sang vokalis Slank, Kaka mengatakan, sekarang untuk terkenal tak perlu hijrah lagi dari daerah sendiri. Cukup kerja dan buat lagu di rumah serta suting di Bukit Kelam, lalu upload di Youtube. “Itu yang harus dilakuin. Jadi tak perlu lagi hijrah ke Jakarta atau kemana saja untuk buat kita bisa terkenal,” pungkasnya.
Terlepas dari itu, personel grup band legendaris Indonesia ini juga terpukau akan keindahannya dan cerita sejarah yang ada di Bumi Senentang. Bimbim mengatakan, banyak sejarah unik tentang Keraton Al-Mukarramah Sintang yang didapatkannya saat berkunjung ke sana bersama rekan-rekannya.
“Dan itu seberanya menarik sekali untuk diekspos secara nasional, karena punya nilai jual, agar Sintang dapat lebih dikenal” ujarnya, saat ditanya Rakyat Kalbar.
Maka dari itu, Raja Sintang dikatakan Bimbim minta bantuan kepada Slank agar dapat mempromosikan cagar budaya yang masih belum terekspos secara luas ini.
“Tak hanya cagar budaya, wisatanya pun juga dikatakan Bimbin sangat indah, seperti Bukit Kelam. Hanya saja masih kurang promosi,” pungkas Bimbim.
Sementara itu, malamnya Stadion Baning Bergemuruh. Ribuan Slankers, baik dari Kabupaten Sintang maupun kabupaten tetangga memadati stadion yang berada di Jalan Oevang Oeray tersebut. Tepat pukul 21.20 WIB, suara riuh pun semakin pecah, kala personel Slank keluar dan langsung membawakan lagu Bang Bang Tut sebagai awal dari konsernya di Bumi Senentang.
Ratusan cahaya handpone pun menyinari seisi stadion. Kamera handpone diarahkan ke pentas, menandakan para pengunjung yang hadir tak mau ketinggalan untuk mengabadikan moment lankah ini.
Tampak pula di Tribun penonton, tamu undangan penting, seperti Bupati Sintang, Jarot Winarno, Kapolres Sintang, Adhe Hariadi dan tamu penting lainnya. (*)