eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Perasaan haru, senang dan sedih menyelimuti hati Sutisna Senjaya. Alumni angkatan pertama tahun 1958, SMP Negeri 2 Pontianak itu, turut hadir dalam reuni akbar di Hotel Orchard Pontianak, Sabtu (28/4) lalu.
Dengan kondisi gemetar lantaran usianya yang sudah tak muda lagi, Sutisna ketika diwawancarai mengaku masih ingat betul dengan kondisi sekolah yang puluhan tahun silam sangat memprihatinkan.
“Sebelumnya, sebelum SMP 2 ini namanya SMP PGRI. Terjadi peralihan. Alhamdullilah jadilah sekarang SMP 2. Gedungnya megah lagi,” ucapnya.
Berbekal sapu tangan, Sutisna yang usianya mencapai 86 tahun ini sesekali mengusap mata lantaran menangis haru.
Pasalnya selama ini ia sangat berharap ada ikatan alumni yang bisa mengakomodir seluruh lulusan SMP 2 dalam suatu organisasi. “Sejak saya tamat, di sekolah tersebut belum pernah ada terbentuk secara umum ikatan alumni,” jelasnya.
Di sisi lain, ia berpesan pada sekolah agar hari ini, esok dan seterusnya dapat melahirkan siswa yang berkompeten, diterima sekolah lain saat hendak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi serta berguna bagi masyarakat secara luas.
“Kalau bisa guru-guru lebih meningkatkan kompetensi megajarnya agar mutu pendidikan anak lebih baik lagi. Jangan sampai antara guru dan siswa tidak sejalan. Perlu pendekatan juga dengan murid,” harapnya.
Sementara Abdul Hadi, Ketua Ikatan Alumni SMP Negeri 2 berharap terbentuknya ikatan alumni ini bisa menjadi wadah untuk para alumni serta bermanfaat bagi sekolah dan siswa yang saat ini sedang menuntut ilmu di sekolah yang membesarkan namanya tersebut.
“Ikatan alumni ini untuk mewadahi semua abang-abang, kakak-kakak yang ada dalam alumni SMP Negeri 2. Jadi selama ini tidak punya wadah, kawan-kawan terpisah. Sekarang kita coba merangkul,” kata ketua terpilih ini.
Dari banyaknya alumni yang ada, pihaknya memproyeksikan banyak hal yang akan tertuang dalam program kerja nantinya. Tentu ada manfaat bagi para alumni, sekolah dan siswa.
“Ada potensi ada keahlian atau keterampilan, nanti kita curahkan ke sekolah. Kira-kira apa yang bisa kita bantu untuk ke sekolah untuk alumni dan untuk ke masyarakat,” ujarnya.
Untuk menginformasikan terbentuknya ikatan alumni, langkah awal yang akan dilakukan adalah membentuk website guna menyebar apapun informasi pada seluruh alumni.
“Kita sekarang sudah zaman now, otomatis kita harus mengumpulkan data agar ketika mengadakan even, semua alumni tahu kegiatan itu melalui website,” tuturnya.
Ia menambahkan, selain itu juga akan ada sosialisasi bahaya narkoba berupa penyuluhan serta lainnya.
Sebagai ketua, ia berharap dapat berkontribusi besar terhadap sekolah.
“Saya selaku ketua alumni SMP Negeri 2, saya mau 60 persen memang saya curahkan untuk ke sekolah dulu,” tutupnya. (agn)