eQuator – SUKADANA. Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU) Dra Hj Hilaria Yusnani mengharapkan supaya mental pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah KKU dapat semakin baik dan kuat.
Sebelumnya, Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid pada saat kegiatan “Feedback Hasil Assesment Center Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kabupaten Kayong Utara” di Gedung Balai Praja, Kantor Bupati, Rabu (4/11), mengungkapkan mengenai kurangnya koordinasi dan komunikasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ini terkait mental kerja.
“Mental pegawai dalam bekerja itu memang masih mau diluruskan. Supaya image (gambaran, red) yang selama ini, bahwa pegawai akan bekerja kalau ada anggaran. Padahal di dalam masing-masing bidang di SKPD, tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) telah terurai dengan jelas. Sementara Anggaran yang tersedia hanya untuk membiayai hal-hal yang terpenting saja. Tidak semua Tupoksi pada masing SKPD tersebut teranggarkan. Ke depannya bagaimana kita menggalakkan, meningkatkan kinerja pegawai, agar mereka bisa bekerja dengan baik. Juga bagaimana para pegawai bisa bekerja sesuai dengan proporsi tugasnya,” kata Hillaria, Senin (9/11).
Dalam analisis Hilaria, sebuah kegiatan yang memang dibiayai APBD pada anggaran yang sedang berjalan, pekerjaan harus pegawai itu tetap lakukan, meskipun mungkin tidak teranggarkan.
“Namun masih banyak pegawai yang pemahamannya masih salah, mereka hanya mau menjalankan kegiatan atau pekerjaan yang ada anggarannya saja,” keluh Hilaria.
Padahal, lanjutnya, mereka (PNS) telah memiliki gaji dan tunjangan lainnya. Pemerintah menyediakan gaji, baik kepada para PNS maupun tenaga kontrak, bertujuan dalam rangka memperlancar pegawai yang bersangkutan, supaya bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang menjadi tugasnya.
“Insyaallah pada tahun mendatang dari Badan Kepegawaian KKU, khususnya program kerjanya akan lebih banyak menitikberatkan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, bagaimana mereka bisa bekerja secara arief. Bukan pintar-pintar bekerja, tetapi bekerja secara cerdas. Jadi inilah yang sekarang mulai digalakkan,” tegas Hilaria.
Sekda KKU berencana akan sering melakukan inspeksi mendadak ke dinas-dinas. Seperti contoh yang baru saja dilakukan Senin (9/11) pagi, Sekda KKU Sidak ke Puskesmas Sukadana, yang sebelumnya sudah melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan dengan dinas terkait, yakni dinas kesehatan untuk bersama-sama pergi ke Puskesmas tersebut.
“Mungkin nanti, kedepannya, saya atau wakil bupati maupun para kepala SKPD akan melakukan Sidak secara intensif ke masing-masing SKPD. Yang mana pola seperti ini telah pernah saya lakukan, waktu masih menjabat sebagai kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara yang dilakukan secara berkala,” jelas Hillaria.
Selain itu, tambahnya, shock therapi yang telah dilakukan hingga saat ini, mulai dari menjabat sebagai Sekda KKU, sudah banyak yang diberikan sanksi terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin. Sampai kepada pemberian sanksi yang berkategori pelanggaran sangat berat.
Terkait kurangnya koordinasi dan komunikasi, baik antar SKPD maupun internal di SKPD, Hilaria menerangkan adanya Coffee Morning pada setiap bulannya. Namun baru terbatas pada Kepala SKPD-nya saja.
“Ke depan, ada rencana, sekretarisnya juga akan dilibatkan, melihat perannya yang sangat strategis, yang mana tugas dan pekerjaannya, secara minimal menyamai kepala dinas. Jangan sampai antara kepala dinas dan sekretarisnya tidak terjalin koordinasi dan komunikasi yang baik,” kata Hillaria. (lud)