eQuator.co.id-PONTIANAK-RK. Pekan Promosi dan Kuliner Pontianak 2018 secara resmi telah dibuka di dalam di Jalan Diponegoro, Minggu (25/2) siang. Kegiatan rangkaian Capgome 2569 ini diharapkan dapat memperkenalkan kuliner Kalbar, khususnya Kota Pontianak.
Pekan Promosi dan Kuliner 2018 dibuka Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Kota Pontianak Mahmudah. Sebelum acara dibuka, beberapa rangkaian hiburan disuguhkan panitia. Di antaranya atraksi barongsai dan tarian etnis.
Mahmudah menyampaikan kuliner merupakan salah satu upaya memperkenalkan seni budaya kepada masyarakat luas. Kuliner perlu dapat perhatian karena mempunyai keistimewaan bagi setiap yang mengkonsumsinya. Pekan Promosi dan Kuliner ini bisa jadi daya tarik wisatawan untuk datang.
“Makanan adalah salah satu hasil kebudayaan yang mesti dilestarikan, mudah-mudahan Pekan Promosi dan Kuliner 2018 ini dapat menarik minat masyarakat,” harapnya.
Mahmudah mengatakan, Pekan Promosi dan Kuliner ini bisa dimanfaatkan sebagai penggerak sektor perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, kegiatan tersebut sekaligus dapat memperkenalkan kuliner khas daerah yang mungkin selama ini jarang muncul atau dipasarkan.
Terkait kuliner khas Tionghoa, tapi belum maksimal lantaran panitia mengakui susah untuk menampilkan yang aslinya. Mahmudah pastikan ada beberapa kuliner yang memang sudah dikenal seperti chai kue. Dia berpesan, kuliner yang ditampilkan dapat disesuaikan agar bisa dinikmati masyarakat luas.
“Mudah-mudahan nanti bukan hanya chai kue dari sisi aslinya yang bisa ditampilkan, melainkan makanan lain seperti bakso ikan dan kuliner lain yang belum sempat di tampilkan dalam Pekan Promosi dan Kuliner pada saat ini,” tuturnya.
Selama kegiatan ini berlangsung, Mahmudah mengajak dan mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga suasana Kota Pontianak agar selalu aman dan tertib. Sehingga event tersebut dapat menghibur masyarakat. Jangan mudah terpengaruh hoax dan lebih cerdas menggunakan media sosial.
Sementara itu, Ketua Panitia Pekan Promosi dan Kuliner Pontianak 2018, Heri Candra mengatakan, kegiatan tersebut merupakan event tahunan. Dia berharap, kerja sama semua pihak dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
“Yang utama untuk masyarakat yang berada di seputaran jalan ini, setiap tahun kita menyelenggarakan di sini pasti arus lalu lintas atau kegiatan ekonomi dari pada penduduk di Jalan Diponegoro agak terganggu,” katanya.
Setiap tahun, panitia sudah mencoba mencari lokasi lain. Namun di lokasi itu lah yang paling cocok. Beberapa kali berkomunikasi dengan Pemkot, tapi lokasi Jalan Diponegoro yang selalu ditawarkan.
Terkait kegiatan ini, dirinya mengakui belum sempat menata yang lebih baik. Pasalnya, yang lebih banyak ditampilkan berupa promosi ketimbang kuliner. Mungkin ditahun depan, porsi kuliner akan dibuat lebih banyak. Menampilkan makan dan minum lokal baik dari khas Tionghoa maupun Kota Pontianak.
Penyelenggaraan tahun ini kata dia, memang agak beda dari sebelum-sebelumnya. Tujuannya kegiatan ini untuk memeriahkan rangkaian penggantian tahun baru Imlek. Kemudian menjaga serta mempertahankan budaya Tionghoa dengan menyesuaikan adat yang ada di Indonesia. “Semoga kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat lokal dan maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Pontianak,” harapnya. Kegiatan tersebut, diikuti sekitar 75 stan. Mulai usaha kuliner, elektronik, otomotif serta ketangkasan dan stan hiburan. Beberapa rangkaian kesenian juga dihadirkan panitia.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi