Jelajah Balikpapan kembali digelar tahun ini. Sabtu (25/11), puluhan warga dari berbagai kalangan diajak berkunjung ke beberapa tempat di daerah yang kerap disebut Kota Minyak itu. Salah satunya ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan.
***
eQuator.co.id – Rombongan didampingi para duta wisata serta petugas dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan. Sebuah twin otter, pesawat amfibi, dan helikopter menyambut sekitar 60 peserta di Hanggar C. Pesawat-pesawat itu merupakan titipan dari perusahaan di Kalimantan. Bandara ini memiliki empat hanggar untuk menyimpan berbagai pesawat. Luasnya bervariasi mulai 1.476 meter persegi sampai 6.946 meter persegi. Lokasi hanggar juga kerap menjadi lokasi pre-wedding.
Tak jauh dari lokasi Hanggar D yang berada paling ujung, terlihat kerangka tower baru tengah didirikan. Selain itu, terlihat bangkai pesawat Batavia Air yang mangkrak.
Secara keseluruhan, Bandara SAMS Sepinggan dibangun di atas lahan seluas 300 hektare. Setelah berkeliling area hanggar dan apron, menggunakan bus, rombongan diajak ke terminal kedatangan. Terminal kedatangan berada di bangunan baru seluas 110.000 meter persegi.
Tidak hanya dari luar, kemegahan bandara karya arsitek Benyamin Aris Nugroho juga terasa di dalam ruangan. Menyajikan kesan modern futuristik. Tanpa meninggalkan karakteristik daerah, di mana sentuhan budaya Kaltim masih begitu terasa. Dengan ornamen khas Kalimantan, seperti ukiran maupun patung. Hingga lukisan primata orangutan dan beruang madu pun bisa ditemui di sini. Kesan hijau juga bisa didapatkan di dalam bandara dengan adanya taman buatan maupun kolam.
Berlanjut ke ruang tunggu penumpang, peserta Jelajah Balikpapan antusias ketika melihat replika raksasa rumah lamin. Di mana terdapat replika topeng hudoq raksasa serta senjata tradisional suku Dayak. Ditambah dengan hiburan berupa tarian yang dibawakan Adnan Rivai dan Wanda Riskyna Harmawan, wakil I Duta Wisata Balikpapan 2017.
TERUS BERINOVASI
Tidak hanya kecanggihan, beragam fasilitas keren bisa dinikmati para calon penumpang secara cuma-cuma. Kenyamanan memang prioritas utama dari bandara milik Angkasa Pura ini. Wajar jika bandara ini lantas mendapat penghargaan dari Kementerian Perhubungan dalam hal Pelayanan Prima Utama 2016. Serta menyabet peringkat pertama pelayanan publik semester ketiga Airport Council International 2017.
Yang sempat menjadi perbincangan di berbagai surat kabar dan media sosial ialah lukisan 3D di lantai dan toilet penumpang. Mulai Juli lalu, seluruh permukaan area toilet meliputi lantai, dinding hingga pintu tampak begitu berbeda. Lukisan Pulau Derawan menjadi perbincangan warganet dan mengundang decak kagum. Termasuk bagi beberapa penjelajah. Di dekat pintu menuju toilet juga terdapat nursing atau baby care yang nyaman.
“Sekarang beda banget sama dulu. Lebih nyaman. Walau cukup melelahkan tapi seru. Apalagi lihat toiletnya pada bagus-bagus begini,” ucap Musirah, perempuan 65 tahun yang tinggal di Karang Jati. Dia merupakan satu-satunya peserta Jelajah Balikpapan yang tetap antusias sekalipun usianya tak lagi muda.
Fasilitas unggulan lainnya ialah cinema airport. Dibangun pada 2016, lokasinya terdapat di ruang tunggu. Ini merupakan satu-satunya yang dapat ditemukan di seluruh bandara di Indonesia. Terdapat 35 kursi, dan tiap harinya rata-rata 100 pengunjung menikmati film-film yang diputar pada pukul 07.00-09.00 Wita, 11.00-13.00 Wita, 15.00-17.00 Wita, dan 19.00-21.00 Wita. Terasa nyaman dengan kursi sofa standar bioskop premiere atau satin.
Sepetak surga bagi pencinta buku juga bisa ditemukan di ruang tunggu. Reading corner tersebut memiliki beberapa koleksi bacaan untuk anak dan dewasa. Mulai majalah, novel, hingga buku catatan perjalanan. Terdapat beberapa spot dan rak. Dilengkapi dengan bantal duduk besar nan empuk serta karpet tebal. Menciptakan nuansa hangat dan nyaman seperti di ruang baca pribadi. Ditambah dua unit komputer yang bisa digunakan mengirim pesan ataupun file secara gratis.
Para orangtua yang membawa anak juga bisa bermain di kids zone. Selain itu, SAMS Sepinggan Airport memiliki layanan bantuan bagi penumpang difabel, lansia, ibu hamil, dan anak-anak di bawah usia 12 tahun yang tidak didampingi orangtua. (*/Kaltim Post/JPG)