eQuator.co.id–Sekadau-RK. Meski sudah membuat satu warga Dusun Saka Tiga, Desa Sunsong meninggal, namun kesadaran warga akan pentingnya vaksin terhadap binatang peliharaan, belum sepenuhnya baik. Buktinya, saat melakukan vaksinasi di Sunsong dan beberapa desa tetangganya, belum lama ini, tim mendapatkan perlawanan dari masyarakat.
“Masih ada juga warga yang tak mau anjingnya divaksin,” ujar drh. Nuraini Suharsono, dokter hewan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankanak) Sekadau kepada Rakyat Kalbar, Senin (16/10).
Penolakan itu terjadi saat Nuraini bersama tim gabungan melakukan sosialisasi dan vaksinasi ke Desa Sunsong dan beberapa desa tetangga, Jumat dan Sabtu pekan lalu. Tim itu terdiri dari Distanakan, Kecamatan Sekadau Hulu, Dinas Keehatan, Pol PP, Kepolisian dan TNI.
“Warga itu menyembunyikan anjingnya dalam rumah. Sudah kita gedor pintunya bersama kawan dari kepolisian, juga tidak mau membuka pintu,” sambung Nuraini.
Meski tidak melakukan penolakan secara fisik, namun apa yang dilakukan warga tersebut, jelas menghambat upaya pemerintah memerangi rabies. Padahal, di daerah itu, laporan gigitan anjing cukup banyak, bahkan di desa tetangga ada yang meninggal.
“Jadi ndak berhasil kita vaksin. Yang jelas, kita sudah berupaya,” sambung Nuraini.
Apa yang dilakukan warga tersebut, berbeda dari warga kebanyakan. Yang lain, justru proaktif menangkap anjingnya sendiri, untuk kemudian dilakukan vaksin oleh petugas.
“Relatif lebih proaktif lah setelah ada yang meninggal itu. Kalau dulu sebelum ada yang meninggal, juga pernah kita vaksin, tapi banyak warga yang menolak,” kata Sande, Kepala Distankanak Sekadau kepada Rakyat Kalbar, kemarin.
Sande yang memimpin langsung tim gabungan itu mengatakan, ada beberapa daerah yang mereka datangani. Hari Jumat, mereka datang ke beberapa Dusun di Desa Sunsong. Sementara hari Sabtu, mereka menyasar sejumlah daerah yang bertetangga dengan Desa Sunsong.
Tidak hanya anjing, mereka juga memvaksin kucing dan kera peliharaan warga setempat. “Selama dua hari itu, lebih dari 200 binatang peliharaan warga yang berhasil kita vaksin. Kedepan, kita juga akan melakukan vaksinasi di beberapa daerah lainnya,” tambah Sande.
Upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sekadau itu dimaksudkan untuk mencegah memburuknya penularan wabah rabies di Sekadau. Apalagi sampai sekarang, tercatat sudah ada lebih dari 70 kasus gigitan anjing dengan dua korban meninggal.
Berdasarkan data Distankanak Sekadau, selama tiga bulan terakhir ada 6.648 bintang yang divaksin. “Sedangkan untuk ketersediaan vaksin masih ada 6.352 ampul,” pungkas Sande.
Reporter: Abdu Syukri
Editor: Kiram Akbar