Bulan Ini Sutarmidji Resmikan Pasar Tengah

FINISHING. Para pekerja sibuk merampungkan pembangunan Pasar Tengah, Jalan Asahan, Sekip Darat, Pontianak Kota, Selasa (11/4). DESKA IRNANSYAFARA

eQuator.co.idPontianak-RK. Bulan ini Pasar Tengah di Jalan Asahan, Sekip Darat, Pontianak Kota akan diresmikan Wali Kota H. Sutarmidji, SH, M.Hum. Pedagang Kaki Lima (PKL) bakal ‘naik pangkat’ menjadi pelaku usaha mikro menengah (UKM).

“Pembangunan kios sudah rampung. Sekarang kita tinggal memasukan para pedagang,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemkot Pontianak, Haryadi S Triwibowo dijumpai Rakyat Kalbar di ruang kerjanya, Selasa (11/4).

Namun, sebelum menempati kios, Haryadi akan melakukan verifikasi dan validasi terhadap para pedagang. Supaya pemerintah bisa mengetahui apakah pedagang yang terdata adalah pedagang dahulu atau bukan.

“Kita verifikasi KTP, KK (Kartu Keluarga), Surat Penunjukan Tempat Usaha (SPTU) mereka dulu. Apakah mereka benar atau tidak berusaha di pasar itu. Jangan sampai ada menyewakan atau memperjualbelikan,” tegas Haryadi.

Menurutnya, pemerintah akan memprioritaskan warga yang betul-betul berdagang. Jika ada warga yang menyewakan tempat, tidak akan diberikan kios. Pedagang yang diberikan kios juga harus memenuhi syarat dan ketentuan dari Pemkot Pontianak.

“Jadi harus pedagang yang betul-betul berdagang dan punya SPTU. Kalau mau menempati kios baru, juga harus menunjukan pembayaran retribusi dengan lancar selama ini,” jelasnya.

Jika ada yang memiliki surat menyurat secara lengkap, namun menyewakan kios kepada orang lain, maka akan disaring pemerintah. “Kita coret. Enak bener dia, kios ini punya pemerintah, tidak boleh disewakan,” ingatnya.

Pemerintah lebih mau memberikan kunci kios kepada warga yang bener-bener berjualan. “Pemerintah memikirkan masyarakat bawah, kasihan mereka. Orang yang menyewakan itu berarti sudah kaya, enak bener,” ujar Haryadi.

Dia menegaskan, kios Pasar Tengah yang baru dibangun untuk rakyat yang berdagang. “Jangan sampai bukan pedagang malah menguasainya,” ucapnya.

Berdasarkan catatan Haryadi, sebelum dibangun baru, pasar yang ludes terbakar dan sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini sebelumnya memiliki 1.000 lebih kios. Setelah dibangun kembali, hanya tersedia 840 kios. “Jumlah pedagang dulu banyak, karena kios mencapai 1.000 lebih,” ulasnya.

Setakat ini, pemerintah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM sudah mulai memberikan kunci kios kepada pedagang yang sah dan bener-benar berdagang. “Mereka mulai siap-sap pindah. Bahkan sudah ada yang mulai kemas-kemas,” ungkapnya.

Haryadi mengklaim, pemindahakan pedagang ke Pasar Tengah berjalan lancar, aman dan terkendali. Bahkan, pemindahan pedagang lebih cepat dari waktu yang diinginkan pedagang.

“Dulu pedagang minta setelah lebaran tahun ini. Alhamdulillah kita bisa pindahkan sebelum puasa. Pedagang juga tertib. Kalau ada yang belum dapat, nanti kita pikirkan. Kita mengutamakan yang bener-bener berjualan,” jelas Haryadi.

Jika tak ada aral melintang, Wali Kota Sutarmidji akan meresmikan langsung pasar rakyat tertua di Kota Pontianak itu. “Insya Allah dalam bulan ini, kita akan resmikan. Wali Kota yang akan mesresmikan,” ujarnya.

Ada tujuh blok yang siap ditempati pedagang. Diantaranya, Cisadane, Cimandiri, Citarum, Ciliwung, Ciujung, Citani dan blok Serayu khusus pedagang ikan, ayam dan daging.

 

Laporan: Deska Irnansyafara

Editor: Hamka Saptono