Bos Minta Dimuat Semua Kalau Tidak, Maka Dipecat

Peringatan Diabaikan, 10 Unit Truk Ekspedisi Ditilang

DITILANG. Jajaran Sat Lantas dan Dinas Perhubungan Kayong Utara menilang truk ekspedisi yang bermuatan melebihi kapasitas di Jalan Raya Sukadana, Kamis (6/4). KAMIRILUDDIN

eQuator.co.id –SUKADANA-RK. Membawa muatan melebihi batas maksimal, sepuluh unit truk ekspedisi ditilang Dinas Perhubungan dan Polres Kayong Utara di Jalan Raya Sukadana, Kamis (6/4).

Parahnya lagi, ketinggian muatan truk ekpedisi dari Kota Pontianak menuju Kayong Utara dan Ketapang itu juga mengancam keselamatan. Muatan tersebut sewaktu waktu bisa jatuh dan menimpa pengendara lainnya.

Kasat Lantas Polres Kayong Utara, Iptu Sulardi mengatakan, peringatan tegas berupa tilang yang dilakukan Sat Lantas, karena para sopir yang melintas di Kabupaten Kayong Utara dengan muatan melebihi batas tersebut sudah pernah ditegur. Bahkan pernah dibuat surat teguran tertulis agar tidak mengulangi lagi.

“Namun belum diindahkan, maka dengan sangat terpaksa kami lakukan penilangan,” kata Iptu Sulardi.

Meskipun ditilang, polisi masih memberikan toleransi kepada sopir untuk mengantar muatan barang hingga ke tempat tujuan. Jika dikemudian hari masih dijumpai angkutan seperti itu, maka akan dilakukan bongkar muatan dan penilangan kembali.

“Kita akan koordinasi dengan petugas jembatan timbang untuk mengukur muatan truk-truk tersebut. Kalau terbukti melanggar, maka akan kami bongkar,” tegas Sulardi.

Salah satu sopir ekspedisi, Dahlan mengatakan, apa yang mereka lakukan karena keterpaksaan. Maunya mereka mentaati aturan, membawa muatan sesuai standar. Namun juragannya yang memaksa untuk membawa barang sesuai pesanan dengan alasan menghemat biaya di jalan.

“Bagaimanalah kami, toke minta kita muat semua. Kalau dua kali angkut besar ongkos perjalanan. Jadi terpaksa kami turuti, daripada kami diberhentikan dari kerjaan, anak istri saya makan apa,” kata Dahlan.

Dahlan melanjutkan, mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. Namun mereka dalam posisi sulit, di satu sisi harus patuh dengan bos, karena ancamannya pemecatan. Namun di sisi lain mereka harus taat dengan aturan hukum.

Dahlan yang merupakan salah satu sopir ekpedisi asal Kota Pontianak. Dia meminta pemerintah dan kepolisian dapat memberikan solusi. Karena mereka hanya menggantungkan nafkah anak istri dari jasa menjadi sopir. (lud)