eQuator – Sukadana-RK. Kepala Desa Simpang Tiga, Rajali berupaya untuk menggali pendapatan asli desa (PADes) melalui pembukaan pasar tradisional di tepi sungai Siduk. Pembangunan pasar di tepi sungai Siduk itu menjadi fokus Pemerintah Desa Simpang Tiga kedepan.
“Saya berangan-angan di tepian sungai Siduk ini dimulai dari pasar ikan yang saat ini sedang kita bangun barau timbun menuju arah laut dibangun kios-kios dan nantinya disewakan dan hasilnya kembali ke desa,” ujar Rajali, belum lama ini.
Bila ini terwujud, Rajali yakin kawasan tepi sungai Siduk yang sekarang ini masih terlihat biasa-biasa saja akan berubah menjadi pemandangan yang luar biasa. Dengan begitu, tidak hanya sekedar sebagai pasar tradisional, lokasi tersebut juga bisa menjadi objek wisata di Desa Simpang Tiga. “Sayur, ikan dan lain-lainnya bisa di jual di kios-kios ini, dan kalau malam hari akan terlihat terang dan akan menjadi ramai sehingga ekonomi di desa akan menggeliat,” katanya.
Ia melanjutkan, beberapa waktu lalu, ia dan kepala desa lainnya se Kabupaten Kayong Utara dibawa studi banding di sebuah desa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Disana, ia dan Kades lainnya belajar tentang desa yang telah berhasil menggali PADes. “Kita juga ingin seperti desa di pulau Jawa, mereka disana bisa menggali PADes sehingga desa mereka bisa mandiri dan maju,” ucapnya.
Upaya Kedes Simpang Tiga, Rajali untuk mewujudkan cita-citanya itu bukan sekedar ucapan. Saat ini, di tepi sungai Siduk itu telah dilaksanakan pembangunan barau timbun pasar ikan. Pembangunan tersebut menggunakan Dana Desa (APBN) yang anggarannya sekitar Rp 300 juta.
“Kalau pasar ikan ini kita tata dengan baik, maka pedagang ikan kita yang selama ini berjualan di desa tetangga akan kembali dan berjualan di desanya sendiri. Selama ini, masyarakat kita yang jualan ikan di desa tetangga karena memang pasar ikan di tempat kita belum maksimal,” sebutnya. (lud)