eQuator – Sukadana-RK. “Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat”. Demikian sepotong hadist riwayat Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu yang disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Hidayaturrahman, Kalinilam, Ketapang, KH Jema’ie Makmur dalam pengajian bulanan di rumah kediaman Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kamis (5/11).
Dalam tausiyahnya, Ketua PCNU Kabupaten Ketapang menjelaskan,
berdasarkan hadist tersebut bahwa seseorang itu tidak akan masuk surga sehingga mengamalkan perkara-perkara yang dibenci jiwa, begitupula sebaliknya seseorang itu tidak akan masuk neraka sehingga ia mengamalkan perkara-perkara yang disenangi oleh syahwat.
Demikian itu, dijelaskan KH Jema’ie, dikarenakan ada tabir yang menghiasi surga dan neraka berupa perkara-perkara yang dibenci ataupun yang disukai jiwa. Barangsiapa yang berhasil membuka tabir maka ia akan sampai kedalamnya. Tabir surga itu dibuka dengan amalan-amalan yang dibenci jiwa dan tabir neraka itu dibuka dengan amalan-amalan yang disenangi syahwat.
“Diantara amalan-amalan yang dibenci jiwa seperti halnya bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah Ta’ala serta menekuninya, bersabar disaat berat menjalankannya, menahan amarah, memaafkan orang lain, berlaku lemah lembut, bershadaqah, berbuat baik kepada orang yang pernah berbuat salah, bersabar untuk tidak memperturutkan hawa nafsu dan termasuk hadir dalam pengajian seperti ini,” terangnya.
Sementara perkara yang menghiasi neraka, dikatakannya, adalah perkara-perkara yang disukai syahwat yang jelas keharamannya seperti minum khamr, berzina, memandang wanita yang bukan mahramnya (tanpa hajat), menggunjing dan yang lainnya.
“Kita sangat prihatin melihat kondisi umat muslim belakangan ini, sudah malas untuk menghadiri pengajian. Padahal, ini bagian dari menuntut ilmu dan merupakan salah satu jalan menuju surga. Sementara kalau ada acara hiburan yang penuh dengan maksiat banyak yang hadir,” ujarnya.
Seperti biasa, pengajian di kediaman Bupati H Hildi Hamid ini dilaksanakan secara rutin sekali dalam sebulan. Waktunya, kalau tidak akhir bulan maka awal bulan. Kegiatan ini dikoordinir Bagian Kessos Setda Pemkab Kayong Utara.
Adapun acaranya dimulai dengan shalat magrib berjamaah, dilanjutkan yasinan dan wirid Ratibul Haddad dipimpin Ustadz Yanto, Pengasuh Rumah Tahfidz Sukadana. setelah itu, shalat isya’ berja’ah dan makan malam bersama. Dilanjutkan dengan tausiyah agama dan diakhiri dengan doa penutup tanda acara selesai.
Selain pengajian untuk menambah ilmu agama guna mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Kegiatan pengajian bulanan ini juga menjadi moment berharga bagi Bupati Kayong Utara dan masyarakatnya untuk silaturrahmi.
Laporan: Kamiriludin